Page 282 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 282

Judul               Pekerja-Buruh Semakin Tercekik
                Nama Media          Jawa Pos
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         Pg11
                Jurnalis            Opini
                Tanggal             2020-10-11 05:43:00
                Ukuran              416x345mmk
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 538.720.000

                News Value          Rp 1.616.160.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif




              Narasumber
              neutral - ELLY ROSITA SILABAN (Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia) Saat
              ini, pekerja dan buruh akan berfokus pada perjuangan selanjutnya. Aksi demo akan diestafet
              pada  12-16  Oktober  2020  mendatang.  Buruh  bakal  kembali  menyerbu  istana.  Selain  itu,
              disiapkan judicial review (JR) ke Mahkamah Konstitusi (MK). Pekerja dan buruh tak akan gentar
              dalam JR. Meski banyak orang pesimistis bisa menang. Sebab, hakim di MK diisi hakim-hakim
              usulan presiden maupun DPR.


              Ringkasan

              Tahun ini seperti mimpi buruk bagi para buruh di Indonesia. Setelah harus menghadapi badai
              pemutusan hubungan kerja dan dirumahkan akibat pandemi Covid-19, para pekerja dan buruh
              ditampar kenyataan pahit. Undang-Undang (UU) Cipta Kerja melalui mekanisme omnibus law
              disahkan DPR Senin lalu (5/10). Isi klaster ketenagakerjaan mencekik. Banyak hak buruh yang
              dirampas.  Tak  ada  1  persen  dari  gentlemen  agreement  yang  disepakati  pada  pembahasan
              tripartit masuk UU tersebut.



              PEKERJA-BURUH SEMAKIN TERCEKIK
              Tahun ini seperti mimpi buruk bagi para buruh di Indonesia. Setelah harus menghadapi badai
              pemutusan hubungan kerja dan dirumahkan akibat pandemi Covid-19, para pekerja dan buruh
              ditampar kenyataan pahit. Undang-Undang (UU) Cipta Kerja melalui mekanisme omnibus law
              disahkan DPR Senin lalu (5/10).

              ISI klaster ketenagakerjaan mencekik. Banyak hak buruh yang dirampas. Tak ada 1 persen dari
              gentlemen agreement yang disepakati pada pembahasan tripartit masuk UU tersebut.

              Sepuluh hari pembahasan rasanya nonsense. Kata kecewa mungkin tak cukup menggambarkan
              rasa yang ada. Lebih dari itu, dikhianati dan dipermalukan.

              Pemerintah dan DPR seolah tidak menghargai serikat pekerja/buruh yang masih tinggal dalam
              pembahasan  tripartit.  Padahal,  sejak  awal  keputusan  untuk  tinggal  sudah  mendapat  cibiran
                                                           281
   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287