Page 431 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 431

MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) KELUARKAN TAKLIMAT SIKAPI UU CIPTA
              KERJA, ADA 7 POIN, BERIKUT ISINYA
              Wakil Ketua Umum  Majelis Ulama Indonesia (MUI)  Muhyiddin Junaidi menandatangani taklimat
              berisi 7 poin.

              MUI mengeluarkan taklimat pernyataan sikap terhadap pengesahan UU Cipta Kerja oleh DPR.

              Selain wakil ketua umum MUI, surat itu juga ditandatangani Sekjen MUI Anwar Abbas pada 8
              Oktober 2020.
              "Mencermati dan menyaksikan konstelasi politik, sosial, dan ekonomi mutakhir serta suasana
              hati  sanubari  Bangsa  Indonesia  terkait  penetapan    Undang-Undang  Cipta  Kerja    ."    "Yang
              mendapatkan protes dan unjuk rasa serta penentangan dari berbagai elemen bangsa di seluruh
              Indonesia."    "Maka  dengan  ini  Dewan  Pimpinan  Majelis  Ulama  Indonesia  mengeluarkan
              taklimat," begitu bunyi pengantar taklimat yang diterima  Tribunnews  dari Sekjen  MUI  Anwar
              Abbas, Jumat (9/10/2020).

              Berikut ini 7 poin taklimat MUI menyikapi pengesahan UU Cipta Kerja:

              1. MUI  sangat menyesalkan dan prihatin kepada pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat
              Republik Indonesia.

              Yang  tidak  merespons  dan  mendengarkan  permintaan    Pengurus  Besar  Nahdlatul  Ulama    ,
              Pimpinan Pusat  Muhammadiyah  , Dewan Pimpinan  MUI.

              Serta pimpinan ormas-ormas Islam dan segenap elemen bangsa yang menolak ditetapkannya
              RUU Cipta Kerja menjadi  UU Cipta Kerja  .

              Padahal,  berbagai  elemen  bangsa  tersebut  telah  mengirimkan  pernyataan  sikapnya,  bahkan
              telah bertemu dengan pimpinan  DPR  RI dan anggota Panitia Kerja RUU Cipta Kerja.

              2. MUI  menolak  UU Cipta Kerja  yang lebih banyak menguntungkan para pengusaha, cukong,
              investor asing, serta bertolak belakang dengan Pasal 33 ayat 3 UUD Tahun 1945 yang berbunyi:
              "Bumi  dan  air  dan  kekayaan  alam  yang  terkandung  di  dalamnya  dikuasai  oleh  negara  dan
              dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat."

              3. MUI  meminta kepada aparat keamanan kepolisian untuk menjaga dan melindungi hak asasi
              manusia para pengunjuk rasa.

              Karena unjuk rasa dan menyampaikan pendapat di depan umum dilindungi oleh Konstitusi dan
              peraturan perundang-undangan negara Republik Indonesia.

              Serta MUI mengimbau kepada para pengunjuk rasa untuk tidak melakukan tindakan anarkistis
              serta menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
              4. MUI  meminta kepada  Presiden Jokowi  untuk dapat mengendalikan suasana keamanan dan
              ketertiban masyarakat saat ini, dengan menghargai hak asasi manusia warga negara.

              Dan jangan membiarkan aparat keamanan melakukan tindakan yang brutal dan tindakan yang
              tidak terkontrol dalam menangani unjuk rasa.

              5.  MUI  mendorong  dan  mendukung  setiap  elemen  masyarakat  yang  akan  melakukan  revisi
              undang-undang (judicial review) ke  Mahkamah Konstitusi  .

              Dan    MUI    mengingatkan  kepada  para  hakim  agung    Mahkamah  Konstitusi    ,  untuk  tetap
              istiqamah menegakkan keadilan, menjaga kemandirian, marwah, dan martabatnya.

                                                           430
   426   427   428   429   430   431   432   433   434   435   436