Page 469 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 469

Ringkasan

              Penolakan atas Pengesahan Undang-Undang (UU)  Cipta Kerja  oleh DPR RI terus bergulir pada
              tataran masyarakat. Publik menyoroti kilatnya proses penyusunan dan pembahasan UU sapu
              jagat tersebut. Menyikapi kritik itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi
              Sukamdani membantah jika proses penyusunan dan pembahasan UU  Cipta Kerja  terlalu singkat.
              Menurutnya,  pembahasan  rencana  perubahan  atas  UU  No  13  Tahun  2003  tentang
              Ketenagakerjaan ini sudah dilakukan ketika Abdul Muhaimin Iskandar menjabat sebagai Menteri
              Ketenagakerjaan periode 2009-2014.



              PENGUSAHA SEBUT RENCANA PERUBAHAN UU TENAGA KERJA SEJAK MENAKER
              CAK IMIN

              Penolakan atas Pengesahan Undang-Undang (UU)  Cipta Kerja  oleh DPR RI terus bergulir pada
              tataran masyarakat. Publik menyoroti kilatnya proses penyusunan dan pembahasan UU sapu
              jagat tersebut.

              Menyikapi kritik itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani
              membantah  jika  proses  penyusunan  dan  pembahasan  UU       Cipta  Kerja    terlalu  singkat.
              Menurutnya,  pembahasan  rencana  perubahan  atas  UU  No  13  Tahun  2003  tentang
              Ketenagakerjaan ini sudah dilakukan ketika Abdul Muhaimin Iskandar menjabat sebagai Menteri
              Ketenagakerjaan periode 2009-2014.

              "Pembahasan dari UU Cipta Kerja sangat panjang. Jadi kalau kita ingat, pada periode pak Menteri
              Muhaimin  sebetulnya  sudah  gencar  untuk  melakukan  amandemen  UU  13/2003  tentang
              Ketenagakerjaan," ujar dia dalam webinar bertajuk UU Cipta Kerja (Klaster Ketenagakerjaan):
              Implikasinya Bagi Pekerja dan Dunia Usaha, Jumat (9/10).

              Namun, sambung Hariyadi, dalam proses penyusunan dan pembahasan saat itu kerap menemui
              jalan butuh. "Berbagai wacana tersebut walaupun sudah dimulai rumusan usulan-usulannya,
              bahkan sudah di bahas dalam Tripartit tapi nggak bisa berjalan lancar," jelasnya.

              Sehingga baru pada periode kedua Pemerintahan Presiden Joko Widodo wacana perubahan atas
              UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan kembali digalakkan. Terlebih laju pertumbuhan
              angkatan kerja baru disetiap tahunnya terus meningkat.

              "Setiap tahunnya ada 2,5 juta angkatan kerja baru sehingga banyak yang tidak terserap. Inilah
              yang  dilihat  pemerintah  bahwa  harus  dicari  penyebab  tenaga  kerja  ini  tidak  berjalan  sesuai
              harapan," paparnya.

              Maka dari itu, sektor Ketenagakerjaan dibuat usulan untuk dimasukkan ke dalam UU  Cipta Kerja
              untuk  percepatan  dan  penyempurnaan  regulasi  klaster  ketenagakerjaan  dan  juga  10  klaster
              lainnya. "Jadi ada 11 klaster dalam omnibus law ini," tambahnya.

              Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani meminta kaum buruh
              agar tidak turun ke jalan untuk menolak pengesahan Undang-Undang (UU)  Cipta Kerja  oleh
              DPR  RI.  Sebab,  aksi  unjuk  rasa  dinilai  tidak  menguntungkan  bagi  kepentingan  kaum  buruh
              sendiri.

              "Tidak  perlu  (buruh)  bereaksi  di  jalan,  karena  memang  akan  menimbukan  hal-hal  yang
              kontraproduktif," ujar dia dalam webinar bertajuk UU Cipta Kerja (Klaster Ketenagakerjaan):
              Implikasinya Bagi Pekerja dan Dunia Usaha, Jumat (9/10/2020).




                                                           468
   464   465   466   467   468   469   470   471   472   473   474