Page 472 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 472

Fauziyah melanjutkan menerima pimpinan serikat buruh dan serikat pekerja untuk membahas
              berbagai aspirasi kalangan buruh minus Said Iqbal dan Andi Gani karena walk out.


              UU CIPTA KERJA, MELKI: DPR DAN PEMERINTAH SUDAH MENAMPUNG ASPIRASI
              BURUH

              Wakil  Ketua  Komisi  IX  DPR  Emanuel  Melkiades  Laka  Lena  menyayangkan  masifnya  sebaran
              hoaks yang menyebabkan aksi demonstrasi terkait penolakan Undang-Undang Cipta Kerja atau
              UU Ciptaker.

              Politikus  Partai  Golkar yang  karib disapa Melki  itu  menyatakan  proses  pembahasan  bersama
              antara DPR dan pemerintah, serta berbagai kelompok terkait, yang menghasilkan UU Cipta Kerja
              yang disetujui dalam Rapat Paripurna DPR, 5 Oktober sudah berlangsung sembilan bulan.
              Ia menambahkan bahwa khusus klaster tenaga kerja, proses pembahasan berlangsung lebih
              intensif dengan para pimpinan serikat pekerja dan serikat buruh.

              "Sejauh data yang kami rekam Presiden Jokowi sudah dua kali menerima dan membahas aspirasi
              perwakilan pimpinan serikat pekerja dan serikat buruh," kata Melki kepada   , Jumat (10/10).

              Melki  juga  melihat keseriusan  pemerintah  dalam  membahas  UU  Ciptaker  dengan  melibatkan
              sejumlah  elemen  masyarakat.  Dia  mencontohkan,  Menko  Perekonomian  Airlangga  Hartarto
              menerima dan berdiskusi dengan pimpinan serikat pekerja dan serikat buruh sebanyak tiga kali.

              Pun demikian, kata Melki, Menko Polhukkam Mahfud MD sudah dua kali berdikusi dengan serikat
              pekerja dan serikat buruh. Tidak hanya itu, lanjut Melki, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah
              melanjutkan menerima pimpinan serikat buruh dan serikat pekerja untuk membahas berbagai
              aspirasi kalangan buruh minus Said Iqbal dan Andi Gani karena walk out.

              "Kami cermati sekitar 14 kali pertemuan pertama, Said Iqbal dan Andi Gani walk out dan tidak
              mengikuti  pertemuan-pertemuan  selanjutnya,  tetapi  pimpinan  lainnya  terus  lanjutkan
              pembahasan dengan pemerintah," ungkap Melki.

              Menurutnya, pimpinan DPR, Baleg, dan Komisi lX DPR secara formal dan informal sejak awal
              pembahasan menerima pimpinan serikat buruh dan serikat pekerja. "Ide dan aspirasi ditampung
              dan dibahas di Baleg bersama pemerintah dan pengusaha," katanya.

              Ketua DPD Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT) itu mengatakan DPR dalam pembahasan
              UU Cipta Kerja bersama pemerintah sudah berupaya maksimal membuka ruang publik seluas-
              luasnya khususnya dalam klaster ketenagakerjaan.

              "Kami menyadari UU Cipta Kerja tidak mungkin memuaskan semua pihak sehingga masukan
              yang penting perlu diberikan kepada pemerintah dalam siapkan aturan lanjutan di PP, perpres,
              peraturan menteri dan turunan lainnya," jelas Melki.
              Lebih  lanjut  dia  mengatakan  butuh  dialog  yang  baik  antara  DPR,  pemerintah,  para  pihak
              khususnya pimpinan serikat butuh dan seikat pekerja, serta tokoh masyarakat lainnya untuk
              membahas kelanjutan pasca pengesahan UU Cipta Kerja. Khususnya membahas aturan turunan
              dan mengajak komponen masyarakat untuk kedepankan dialog dan tidak turun ke jalan.
              "Demo seperti yang dilakukan beberapa hari ini tidak produktif dan malah berpotensi tingkatkan
              secara drastis sebaran Covid-19," kata pimpinan komisi yang membidangi kesehatan di DPR itu.

              (boy/jpnn)  Simak! Video Pilihan Redaksi:.


                                                           471
   467   468   469   470   471   472   473   474   475   476   477