Page 503 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 503

Oleh karena itu, kemudian dibuat UU yang sudah dibahas sejaklama. "Di DPR itu semua sudah
              didengar semua, semua fraksi ikut bicara, kemudian pemerintah sudah bicara dengan semua
              serikat  buruh,  berkali-kali.  Di  kantor  Menko  Poihukam  dan  di  kantor  Menko  Perekonomian
              kemudian pemah di kantor Menteri Ketenagakerjaan. Dan sudah mengakomodasi meskipun tidak
              seratus persen," kata Mahfud.



              MASYARAKAT DIIMABU JAGA KETERTIBAN DAN KEAMANAN
              Menteri  Koordinator  Bidang  Politik,  Hukum,  dan  Keamanan  (Menko  Polhukam)  Mahfud  MD
              mengimbau semua elemen masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan menyusul aksi
              demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang menimbulkan kericuhan di sejumlah
              daerah.
              Dia  berdalih  UU  Ciptaker  itu  dibuat  untuk  merespons  keluhan  masyarakat  buruh  bahwa
              pemerintah  itu  lamban  di  dalam  menangani  proses  perizinan  berusaha  dan  peraturannya
              tumpang tindih.

              "Oleh sebab itu melihat perkembangan situasi saat ini, pemerintah mengajak mari kita semua
              menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, semua, semua harus kembali ke posisi tugas
              menjaga negara, pemerintah, rakyat, masyarakat dan 'civil society', mari bersama-sama ke posisi
              masing-masing untuk menjaga keamanan masyarakat," kata Mahfud MD saat konferensi pers di
              kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (8/10/2020) malam, melalui live Instagram Kemenko
              Poihukam.

              Menurut  dia,  UU  Ciptaker  dibentuk  justru  untuk  melaksanakan  tugas  pemerintah,  dalam
              membangun  kesejahteraan  masyarakat  melalui  penciptaan  lapangan  kerja  yang  semakin
              banyak.

              "Serta  untuk  melakukan  pemberantasan  korupsi  dan  pungli  dan  pencegahan  tindak  pidana
              korupsi lainnya," kata Mahfud.

              Oleh karena itu, kemudian dibuat UU yang sudah dibahas sejaklama. "Di DPR itu semua sudah
              didengar semua, semua fraksi ikut bicara, kemudian pemerintah sudah bicara dengan semua
              serikat  buruh,  berkali-kali.  Di  kantor  Menko  Poihukam  dan  di  kantor  Menko  Perekonomian
              kemudian pemah di kantor Menteri Ketenagakerjaan. Dan sudah mengakomodasi meskipun tidak
              seratus persen," kata Mahfud.

              Dia  menegaskan,  tidak  ada  ada  satupun  pemerintah  di  dunia  yang  mau  menyengsarakan
              rakyatnya dengan membuat UU.

              Sediakan Peluang Kerja

              Menurut  dia,  UU  Ciptaker  itu  juga  menyediakan  peluang  kerja  yang jumlah  setiap  tahunnya
              mencapai 3,5 juta, dengan 82 persen tingkat pendidikan di bawah SMP.

              Mahfud menambahkan, ada informasi hoaks terkait isi UU Cipta Kerja, seperti pesangon tidak
              ada, tidak ada cuti hamil, dan mempermudah PHK

              "Itu  tidak  benar.  Justru  PHK  harus  dibayar  kalau  belum  putus.  Dalam  UU  ini  ada  jaminan
              kehilangan pekerjaan. Ini dibilang tidak ada, hoaks. Balikan, ada yang menyebut pendidikan
              diko-mersilkan," kata Mahfud.

              Bagi masyarakat yang tidak puas atas UU Cipta Kerja, kata dia, bisa menempuh dengan cara
              sesuai konstitusi.
                                                           502
   498   499   500   501   502   503   504   505   506   507   508