Page 500 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 500

penangguhan  pembayaran  upah  dihapus.    Aturan-aturan  yang  ada,  kata  Ida,  juga  telah
              memberikan  perkuatan  perlindungan  pengupahan,  termasuk  pekerja  di  bidang  usaha  mikro,
              kecil, dan menengah. Dengan demikian, ia pun memastikan UU yang baru tidak mengurangi
              hak-hak buruh.



              IDEAS: 4 PASAL UU CIPTA KERJA BERDAMPAK PADA KESEJAHTERAAN BURUH

              Lembaga riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) menyoroti empat pasal di
              BAB IV Ketenagakerjaan omnibus law  UU Cipta Kerja  .

              "Ini  berdampak pada kesejahteraan    buruh    ," kata  peneliti  IDEAS  Askar  Muhammad  dalam
              keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 8 Oktober 2020.

              Keempat pasal ini yaitu sebagai berikut:

              1. Jam Lembur  Sebelumnya pada Pasal 78 ayat 1 butir b UU Ketenagakerjaan, waktu kerja
              lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 jam dalam 1 hari dan 14 jam dalam 1 minggu.
              Tapi,  Omnibus Law  mengubah lembur menjadi paling lama 4 jam dalam 1 hari dan 18 jam
              dalam 1 minggu.

              Berdasarkan data dari IDEAS pada 2019, terdapat 39,1 juta pekerja Indonesia yang bekerja 41
              hingga 54 jam per pekan. Lalu, 21,1 juta pekerja Indonesia bekerja di atas 54 jam per pekan.

              Jika jam kerja ditingkatkan, kata dia, maka waktu luar akan berkurang. Kondisi ini berpotensi
              memperburuk  kondisi    working  life  balance    para  pekerja.  "Padahal,    work  life  balance
              merupakan salah satu indikator dalam kerja layak (decent work)," kata Askar.

              2. Sistem Kontrak  Dalam Pasal 59 ayat 4 UU Ketenagakerjaan, perjanjian kerja waktu tertentu
              (PKWT) dapat diadakan untuk paling lama dua tahun dan hanya boleh diperpanjang satu kali
              untuk jangka waktu paling lama satu tahun.
              Dalam Omnibus Law, batasan perpanjangan waktu kontrak ini yang dihapus. Ketentuan lebih
              lanjut hanya diatur Peraturan Pemerintah (PP). "Dihapusnya ketentuan ini berpotensi melahirkan
              pekerja kontrak seumur hidup," kata Askar.

              IDES  mencatat  bahwa  pekerja  tidak  tetap  memiliki  rata-rata  upah  yang  lebih  rendah
              dibandingkan  pekerja  tetap.  Di  Jawa,  62  persen  pekerja  tetap  memiliki  upah  di  atas  Upah
              Minimum  Kabupaten  Kota  (UMK).  Sementara,  hanya  24,6  persen  pekerja  tidak  tetap  yang
              memiliki upah di atas UMK.

              Di dalamnya, di atur bahwa upah ditetapkan berdasarkan satuan waktu dan satuan hasil yang
              dibiarkan mengambang dan diserahkan sepenuhny pada PP. IDEAS menilai perubahan ini akan
              memiliki dampak signifikan terhadap besaran upah yang akan diterima oleh pekerja.

              IDEAS menemukan data bahwa semakin sering upah diberikan, maka semakin kecil upah yang
              diterima. Datanya yaitu:  - Dari 37,4 juta pekerja upah bulanan, 23,3 juta atau 63 persen memiliki
              upah di atas Upah Minimum Provinsi (UMP).

              - Dari 9,6 juta pekerja upah mingguan, 3,1 juta atau 33 persen di atas UMP.

              - Dari 10,5 juta pekerja upah harian, 1,7 juta atau 16,2 di atas UMP  - Dari 2,3 juta pekerja
              borongan, 500 ribu atau 21,7 persen di atas UMP  - Dari 3,9 juta pekerja upah per satuan hasil,
              500 ribu atau 12,8 persen di atas UMP  "Sekali lagi dapat dilihat, upah satuan waktu atau satuan
              hasil memberikan tingkat upah yang lebih rendah," kata Askar.


                                                           499
   495   496   497   498   499   500   501   502   503   504   505