Page 571 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 571

DEMO OMNIBUS LAW BERUJUNG RICUH, MAHFUD MD SALAHKAN...

              Aksi unjuk rasa menolak  Omnibus Law UU Cipta Kerja  berujung ricuh di sejumlah daerah di
              Indonesia,  termasuk  di  Jakarta.  Merespons  hal  ini,  Menteri  Koordinator  Politik,  Hukum,  dan
              Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menilai kejadian ini dipicu banyaknya kabar bohong
              atau  hoax  mengenai UU Cipta Kerja.

              "Yang sekarang ramai karena banyak  hoax  ," kata Mahfud di Jakarta, beberapa waktu lalu.

              Mahfud lebih jauh menuturkan beberapa  hoax  yang beredar di masyarakat sampai memicu
              kejadian ini di antaranya mengenai pesangon bagi orang yang di-PHK.

              "Misalnya  di  undang-undang  ini  tidak  ada  pesangon  bagi  orang  yang  PHK,  itu  tidak  benar.
              Pesangon justru ada. Dibilang kan tidak ada cuti, cuti haid, cuti hamil, dan sebagainya, di sini
              ada di undang-undang ini," kata Mahfud.
              Selain itu, masalah perusahaan yang dikatakan mudah dalam memecat karyawannya atau PHK.
              Padahal, kata Mahfud, hal itu tidaklah benar.

              "Dibilang mempermudah PHK, itu tidak benar juga karena justru sekarang PHK itu harus dibayar
              kalau belum putus di pengadilan. Oleh sebab itu, di undang-undang ini ada jaminan kehilangan
              pekerjaan, ini dibilang tidak ada,  hoax  yang banyak," ujarnya.

              Selain itu, Mahfud menyebutkan adanya  hoax  mengenai isu pendidikan dalam undang-undang
              tersebut tidak benar.

              "Bahkan ada yang mengatakan pendidikan dikomersialkan, ketahuilah bahwa 4 undang-undang
              pendidikan, 4 UU di bidang pendidikan sudah dicabut dari UU ini karena aspirasi, sesudah diskusi-
              diskusi, tolong dong pak itu dikeluarkan, sudah kami keluarkan, enggak ada di situ aturan soal
              dunia pendidikan," kata Mahfud.

              Menurut mantan Ketua MK itu, dalam UU Ciptaker, dunia pendidikan hanya diatur di pasal 65
              yang justru mempermudah pendidikan.

              "Bahwa pendidikan itu lembaga nirlaba, bukan lembaga usaha, bukan lembaga komersial. Ini
              ditegaskan justru di undang-undang ini malah dibalik di dalam berita-berita yang  hoax  itu,"
              ujarnya.





























                                                           570
   566   567   568   569   570   571   572   573   574   575   576