Page 615 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 615

sebelum palu keputusan diketok, naskah RUU Ciptaker sudah bisa dilihat dan dibaca oleh kami
              semua
              positive - Didi Irawadi Syamsuddin (Anggota Komisi XI DPR RI) Dalam forum rapat tertinggi ini,
              adalah wajib semua yang hadir diberikan naskah RUU tersebut. Jangankan yang hadir secara
              fisik, yang hadir secara virtual pun harus diberikan

              negative - Didi Irawadi Syamsuddin (Anggota Komisi XI DPR RI) Sungguh ironis RUU Ciptaker
              yang begitu sangat penting. Tidak selembar pun ada di meja kami. Harusnya pimpinan DPR
              memastikan dulu bahwa RUU yang begitu sangat penting dan krusial yang berdampak pada
              nasib buruh, pekerja, UMKM, lingkungan hidup dan lain-laik sudah ada di tangan seluruh anggota
              DPR, baik yang fisik dan virtual

              negative - Didi Irawadi Syamsuddin (Anggota Komisi XI DPR RI) Ada apa gerangan ini? Sungguh
              tidak etis untuk sebuah RUU sepenting dan krusial ini. Padahal sudah dijadwal sebelumnya akan
              dilakukan pada tgl 8 Oktober 2020. Tiba-tiba menjadi 5 Oktober, tanpa informasi yang cukup
              dan memadai. Sehingga rapat itu menjadi rapat yang dadakan, tergesa-gesa dan dipaksakan

              negative - Hidayat Nur Wahid (Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera)
              Pembahasan  RUU  ini  sangat  terburu-buru,  dan  bagaimana  mungkin  fraksi  'dipaksa'  untuk
              menyampaikan pendapat mininya, dan bahkan pendapat akhir di rapat Paripurna, tetapi draft
              secara utuh RUU Ciptaker itu tidak dibagikan terlebih dahulu. Begitu terburu- burunya, sehingga
              jadwal pengesahan RUU dalam rapat paripurna DPR pun mendadak dimajukan, dari tanggal 8
              menjadi tanggal 5 september. Ini menimbulkan tanda tanya besar. Ada apa dibalik ini semuanya?

              neutral - Hidayat Nur Wahid (Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera) Selain
              hukum yang tertulis, kebiasaan atau konvensi ketatanegaraan ini juga seharusnya bisa menjadi
              pedoman dalam pembahasan/pwmgambilan keputusan thd Omnibus RUU Ciptaker. Apalagi, RUU
              ini memiliki dampak kepada lebih dari 78 undang-undang yang berlaku saat ini

              negative - Hidayat Nur Wahid (Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera)
              Masalah  investasi  di  Indonesia  sebenarnya  bukan  soal  perubahan  regulasi,  tetapi  mengenai
              merajalelanya KKN dan inefisiensi birokrasi. Itu seharusnya jadi prioritas yang difokuskan oleh
              Pemerintah

              positive - Hidayat Nur Wahid (Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera) RUU
              ini  tidak  melaksanakan  perintah  pembukaan  UUD  NRI  1945,  agar  negara  memprioritaskan
              melindungi tumpah darah Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia

              negative - Hidayat Nur Wahid (Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera)
              Tetapi disayangkan sekali, RUU tersebut tidak sesuai dengan tujuannya, karena RUU ini justru
              mengamanatkan banyak ketentuannya untuk diatur dalam peraturan pemerintah (PP), sehingga
              membuat  peraturan  tidak  menjadi  sederhana,  dan  penuh  spekulasi  politik,  kata  putusnya
              tergantung  kepada  pemeintah  pemilik  kekuasaan  politik.  Suatu  hal  yang  tak  sesuai  dengan
              prinsip Negara Hukum di Negara demokratis seperti Indonesia
              neutral - Jokowi (Presiden) Apabila langkah itu tidak diambil Presiden Jokowi, HNW mendukung
              bila warga Indonesia baik dari Sarikat Pekerja/Organisasi Buruh, organisasi Profesi, LSM, Ormas
              maupun individu yang dirugikan oleh diundangkannya UU Cipta Kerja itu, untuk mempergunakan
              hak  konstitusionalnya  dengan  mengajukan  judicial  review  ke  Mahkamah  Konstitusi.  Dan
              hendaknya  MK  betul-betul  melaksanakan  kewajibannya  dengan  adil  dan  benar,  demi
              terselamatkannya NKRI sebagai negara Pancasila dan negara Hukum

              neutral - Donny Gahral Adian (Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden) Tidak ada pilihan Perppu.
              Pemerintah  menghargai  masukan  dari  serikat  buruh.  Menghargai  bahwa  demo-demo  yang
              dilangsungkan beberapa hari ini berjalan dengan damai, dan berdasarkan protokol kesehatan
                                                           614
   610   611   612   613   614   615   616   617   618   619   620