Page 702 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 702

Salah satu sorotan dalam omnibus law yakni kewajiban pengusaha dalam memberikan bonus
              kepada pekerja. Ia mengatakan bahwa masalah pemberian bonus pekerja akan dibicarakan lebih
              dalam,  dengan  tetap  melindungi  hak  pekerja  tetapi  juga  memperhatikan  kemampuan
              perusahaan.

              Nurul menjelaskan, dalam pembahasan Omnibus Law UU Cipta Kerja, memang terdapat salah
              satu klausul tentang ketentuan mengenai bonus pekerja. Pemberian bonus tersebut diatur dalam
              pasal 92 Bab. IV tentang Ketenagakerjaan.

              Di sini disebutkan ketentuan mengenai kewajiban perusahaan memberikan bonus hingga 5 kali
              upah bagi pekerja atau buruh yang telah bekerja minimal 12 tahun.

              Ia  menambahkan,  Omnibus  Law  bisa  mengubah  pendekatan  industri  yang  sebelumnya
              mengandalkan  upah  murah  dari  buruh  menjadi konsep  human  Capital  yaitu  pekerja  dengan
              pendidikan  dan  keterampilan  sesuai  dengan  kebutuhan  industri,  mempunyai  fleksibilitas  dan
              kemampuan 'melakukan inovasi.
              Nurul menambahkan, perubahan lanskap bisnis ini pada satu sisi menguntungkan bagi buruh
              atau pekerja terampil dan profesional karena mereka mempunyai posisi tawar yang kuat di dalam
              industri. UU Cipta Kerja ini dibuat dalam konteks untuk memberikan peningkatan perlindungan
              dan peningkatan kesejahteraan kepada'pekerja.
              Ihtiar DPR ini tentu selaras dengan upaya Kementerian Tenaga Kerja dalam mencari titik temu
              yang  mengakomodasi  kelangsungan  bekerja,  peningkatan  perlindungan  pekerja,  serta
              kelangsungan usaha yang berkesinambungan.

              Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah mengatakan, kepentingan dari UU ini adalah mengakomodir
              kebutuhan kesempatan kerja yang lebih luas, tapi disitu kami harus jaga, kelangsungan bekerja
              dan  meningkatkan  perlindungan  pekerja  dan  buruh,  serta  kelangsungan  usaha  yang
              berkesinambungan.
              Ida  juga  menegaskan  bahwa,  tidak  benar  kalau  UU  Cipta  Kerja  hanya  untuk  menciptakan
              kesempatan kerja yang lebih luas dengan mempermudah investasi. Ia mengatakan UU Cipta
              Kerja merupakan bagian dari upaya yang diambil pemerintah guna mewujudkan visi Indonesia
              menjadi negara yang maju dan sejahtera.
              Perlunya kehadiran UU Cipta Kerja yang seimbang menjadi semaian terasa saat Pandemi Covid-
              19 berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekonomi, selain tentunya juga terhadap aspek
              kesehatan.

              Oleh  karena  itu,  tidak  lama  lagi  masyarakat  bisa  mendapatkan  berbagai  kepastian  hukum,
              termasuk dalam hal pesangon.

              Sekretaris  Kemenko  Perekonomian  Susiwijono  Moegiarso  mengatakan  Pemerintah  telah
              menyelesaikan pembahasan lebih dari 7.000 Daftar Inventarisasi Masalah UU Cipta Kerja, yang
              dilakukan bersama dengan Badan Legislasi (Baleg) DPR RI. Dengan diselesaikannya pembahasan
              DIM ini, proses penyelesaian UUCipta Kerja secara substansi sudah selesai dibahas.

              Dengan  telah  diselesaikannya  pembahasan  substansi  UU  Cipta  Kerja,  masyarakat  bisa
              mendapatkan  jaminan  serta  pesangon  dari  pemerintah  jika  ada  Pemutusan  Hubungan  Kerja
              (PHK).

              UU  Cipta  Kerja  tidak  hanya  menjadi  kepastian  bagi  UMKM  yang  ingin  bangkit  dan
              mengembangkan usahanya, tetapi juga menjadi kepastian hukum bagi para buruh atau pekerja
              ketika dirinya terkena PHK atau habis masa kerjanya.


                                                           701
   697   698   699   700   701   702   703   704   705   706