Page 206 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 206
PENAMPUNGAN PEKERJA MIGRAN ILEGAL DI CIREBON TIDAK MANUSIAWI
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengatakan
penampungan ilegal calon pekerja migran di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yang digerebek
tidak manusiawi. BP2MI menegaskan penemuan ini akan terus diusut sampai tuntas.
"Tempat penampungan ini tidak layak dan tidak manusiawi," kata Benny di Cirebon, Sabtu malam
(17/10/2020).
Benny mengatakan penampungan calon pekerja migran ilegal yang berada di tiga lokasi di
Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, bisa dikatakan sangat tidak layak karena tidak memenuhi
standar yang ditetapkan pemerintah. Di tempat penampungan, pekerja migran ilegal kondisinya
sangat memprihatinkan karena kotor dan bau. Bahkan ada yang harus diisi lebih 10 orang,
dengan lahan yang sempit. "Kami juga prihatin tempat penampungan dalam keadaan yang
sangat tidak layak, kotor serta bau," ujarnya.
Benny menambahkan dari tiga lokasi, terdapat 25 calon pekerja migran yang diduga kuat ilegal.
Padahal mereka telah mengeluarkan uang tidak sedikit, bahkan ada yang membayar Rp 40 juga
sampai Rp 50 juta. "Mereka rata-rata diminta Rp 40 juta sampai Rp 50 juta itu baru sementara,"
katanya.
BP2MI pada Sabtu (17/10/2020) malam menggerebek penampungan calon pekerja migran
Indonesia (PMI) yang diduga ilegal di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Penggerebekan setelah BP2MI mendapatkan laporan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM)
Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) yang menemukan adanya penampungan ilegal.
Penampungan yang digerebek oleh BP2MI tersebut terletak di tiga rumah yaitu di Perumahan
Roro Cantik Plumbon, Desa Karangasem dan Perumahan Kejuden, Kabupaten Cirebon, Jawa
Barat.
Sumber:ANTARA.
205