Page 214 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 214

Penampungan yang digerebek BP2MI tersebut terletak di tiga rumah di Perumahan Roro Cantik
              Plumbon, Desa Karangasem dan Perumahan Kejuden, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

              "Penampungan yang kami temukan ini jelas tidak resmi atau ilegal. Sebab, perseorangan tidak
              boleh  melakukan  penampungan  kepada  calon  pekerja  migran,"  kata  Kepala  BP2MI  Benny
              Rhamdani seperti dilansir dari Antara di Cirebon, Sabtu (17/10) malam.

              Menurut  dia,  penggerebekan  tersebut  dilakukan  setelah  mendapatkan  laporan  dari  lembaga
              swadaya masyarakat (LSM) Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) yang menemukan adanya
              penampungan ilegal. Penampungan ilegal tersebut sangat tidak layak dihuni. Sebab, dalam satu
              rumah yang sempit dan kotor harus ditempati puluhan orang.

              Kepala  Badan  Perlindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI)  Benny  Rhamdani  saat
              menunjukkan dokumen pembayaran untuk menjadi pekerja migran. (Khaerul Izan/Antara) "Dari
              tiga lokasi ada 26 orang yang ditampung dan dijanjikan akan diberangkatkan ke luar negeri,"
              ujar Benny.


              Dari hasil wawancara sementara, kata Benny, pihaknya akan membawa enam orang korban atau
              calon pekerja migran yang telah lama berada di tempat tersebut. "Kita bawa enam orang yang
              sudah dijanjikan satu tahun lamanya akan berangkat ke luar negeri," terang Benny.

              Padahal,  mereka  yang  tinggal  tersebut  telah  mengeluarkan  uang  yang  tidak  sedikit.  Bahkan
              harus membayar kisaran Rp 40 juta sampai Rp 50 juta.

              Dalam penggerebekan tersebut puluhan calon pekerja migran ditempatkan di rumah yang sempit
              dan  kotor.  Melihat  kondisi  tersebut  Kepala  BP2MI  juga  sempat  menitikkan  air  mata.  Benny
              mengatakan, penampungan ilegal calon pekerja migran di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yang
              digerebek tidak manusiawi. Sebab, tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan pemerintah.
              Kondisinya sangat memprihatinkan, sangat kotor dan juga bau, diisi lebih dari 10 orang, padahal
              sangat sempit.

              "Penemuan ini akan terus diusut sampai tuntas. Ini tidak layak dan tidak manusiawi. Kami juga
              prihatin tempat penampungan dalam keadaan yang sangat tidak layak, kotor serta bau," kata
              Benny.

              Saksikan video menarik berikut ini: Editor : Latu Ratri Mubyarsah Reporter : Antara.
























                                                           213
   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219