Page 294 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 294

Pada Kamis malam (15/10), Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)KH Said Aqil
              Siroj dan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menemui Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin di
              Rumah Dinas Wapres, Jakarta Pusat.

              Kehadiran  Kiai  Said  dan  Kiai  Miftach  di  kediaman  Wapres  untuk  bersilaturahim  sekaligus
              menyampaikan  beberapa  poin  ketidakberesan  undang-undang  cipta  kerja  yang  diprotes
              masyarakat. KH Said mengatakan, poin-poin UU Cipta Kerja yang dianggap keliru oleh PBNU
              telah  dirangkum  dan  dicatat  dalam  draf  rekomendasi  PBNU.  Kiai  Said  dalam  pertemuan  itu
              sekaligus menyerahkan draf kritik PBNU atasUU Cipta Kerja.

              "Masih banyak catatan yang kami kritisi, kritik lho ya, bukan berarti kami menentang, tapi kritik.
              Hal yang masih belum berpihak pada rakyat, antara lain soal tambang, kontrak (pekerja lepas)
              yang tidak dibatasi. Jadi kami juga secara resmi sampaikan delapan poin," kata Kiai Said usai
              sowan ke Wapres Kiai Ma'ruf Amin.

              Sementara itu, Wapres KH Ma'ruf Amin memberikan dua solusi atas masalah itu. Pertama, PBNU
              diharapkan segera menyerahkan konsep yang pas terkait UU Cipta Kerja. Kedua, jika ternyata
              konsep  tersebut  tidak  terakomodasi  oleh  pemerintah  atas  berbagai  hal,  maka  dipersilakan
              menguji materi di Mahkamah Konstitusi.

              Jangan Salah! PBNU Tak Hambat Demokrasi, Ini Keselamatan Nyawa Kiai Said menambahkan,
              UU Cipta Kerja bersifat eksklusif, elitis dan tidak berpihak kepada rakyat kebanyakan. Pemerintah
              harus meninjau kembali atas kebijakan yang telah ditetapkan agar suasana kebangsaan kembali
              kondusif.

              Atas  polemik  UU  Cipta  Kerja  Omnibus  Law  tersebut,  PBNU  mendesak  pemerintah  untuk
              melakukan komunikasi dan dialog terbuka dengan tokoh-tokoh masyarakat, untuk menguraikan
              lebih dalam mengenai UU Cipta Kerja tersebut. Jika perlu, aturan turunan yang akan dikeluarkan
              perlu mengakomodasi saran tokoh masyarakat.

              "Jadi  bagaimana  supaya  ini  terbangun  persepsi  yang  positif,  bahwa  UU  ini  betul-betul  demi
              rakyat, pro-rakyat, pro-buruh, pro-grassroot. Jadi jangan kelihatan elitis, kelihatan eksklusif dan
              politis," kata Kiai Said.

              Menanggapi kritik PBNU tersebut, Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi mengatakan Wapres
              menerima saran dari PBNU tersebut. Bahkan dalam kesempatan itu, Kiai Ma'ruf Amin meminta
              PBNU ikut mendinginkan suasana yang tegang terkait pro kontra UU Cipta Kerja"NU diminta
              untuk  menampung  berbagai  hasil  rekomendasinya  dan  diharapkan  juga  NU  dapat  ikut
              mendinginkan suasana. Wapres juga mempersilakan PBNU untuk mengajukan gugatan uji materi
              terhadap UU tersebut, apabila usulan dari PBNU tersebut dirasa sulit diadopsi melalui peraturan
              pemerintah (PP), peraturan presiden (perpres) maupun regulasi lainnya," kata Baidlowi.






















                                                           293
   289   290   291   292   293   294   295   296   297   298   299