Page 298 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 298

SIDARTO DANUSUBROTO: UU CIPTA KERJA AKAN PANGKAS DAN TENGGELAMKAN
              MAFIA BIROKRASI
              Sidarto Danusubroto/Net

              Omnibus law UU Cipta Kerja dinilai sebagai upaya reformasi besar yang dilakukan pemerintah
              untuk bisa menjadikan Indonesia lebih kompetitif dalam menggaet investor.

              Beleid  anyar  ini,  dinilai  akan  bisa  mendukung  pemulihan  ekonomi  sekaligus  mendorong
              pertumbuhan jangka panjang karena UU Cipta Kerja menghapus berbagai pembatasan besar
              pada investasi dan memberi sinyal bahwa Indonesia terbuka untuk bisnis.

              Tokoh senior politik Sidarto Danusubroto menilai, UU Cipta Kerja, telah diakui oleh Bank Dunia
              sebagai terobosan besar untuk mengakselerasi ekonomi.

              "Substansi UU ini diakui Bank Dunia, dan dibutuhkan, juga sebagai terobosan untuk memajukan
              ekonomi.  UU  Cipta  Kerja  ini  juga  merampingkan  mafia  birokrasi  yang  selam  ini  menguasai
              perizinan, mafia ini telah lama ada dalam kehidupan ekonomi, menjadi parasit, dan UU Cipta
              Kerja memangkas itu," ujar Sidarto dalam siaran pers, Sabtu (17/10).

              Menurut Sidarto, UU Cipta Kerja sebagaimana diakui Bank Dunia, sebagai terobosan yang ampuh
              untuk mengundang investasi dan mengefisienkan birokrasi. Dimana birokrasi yang selama ini
              menjadi hambatan dipangkas habis.

              Hanya saja, berbagai hal positif itu justru tertutupi hoax, digerakkan oleh mereka yang tak ingin
              birokrasi  makin  efisien. Juga  digerakkan oleh  kepentingan  politik jangka  pendek  yang  justru
              merugikan kepentingan publik yang lebih besar.

              "Hoax telah menjungkirbalikkan materi UU Cipta Kerja, tanpa membaca mengetahui isi, mereka
              asal menolak. Terutama anak muda yang terpapar paham radikalisme. Selama 7 bulan di rumah
              social distancing, lalu terpapar hoax, diajak keluar melepaskan kejenuhan dan asal teriak, dia
              tidak tahu isinya," papar Sidarto.

              Dalam keterangan yang sama, antropolog Kartini Sjahrir menambahkan, nilai positif UU Cipta
              Kerja tidak masuk ke publik, karena kultur masyarakat yang masih lebih percaya desas desus,
              hoax. Juga, belum sampai pada tahap literasi dan belum sampai tahap tradisi oral dimana setiap
              tuntutan  disampaikan  melalui  jalur  formal  maupun  informal  leader.  Tidak  melalui  jalur  jalur
              anarkis.
              Di sisi lain, dalam UU Cipta Kerja ada berbagai kepentingan politik, terutama kelompok yang anti
              dengan  berbagai  terobosan  Presiden  Jokowi, punya  motif  jangka pendek  sehingga  memutar
              cerita, membiarkan publik termakan hoaks.

              Padahal, dalam UU Cipta Kerja, ada poin penting lain dimana sektor usaha kecil justru makin
              dimudahkan, dari sisi perizinan. Bahwa UU Cipta Kerja tak sempurna, ada kekuarangan, bisa
              diperbaiki di aturan turunan.

              Pakar Teknologi Informasi Marsudi Wahyu Kisworo menilai, UU Cipta Kerja sejatinya memberi
              kesempatan  kepada  masyarakat  untuk  menjadi pengusaha  karena berbagai  aturan  terutama
              perizinan menjadi lebih ringkas.

              "UU Cipta Kerja mempermudah menjadi pengusaha karena perizinan menjadi lebih mudah. Hal
              ini  perlu  diketahui  masyakat  luas,  sampaikan  melalui  berbagai  instrumen  informasi.  Karena
              seringkali, mereka yang keberatan tidak mengerti substansi namun ditarik oleh kelompok yang
              tak ingin Indonesia makin baik," ujar Marsudi.



                                                           297
   293   294   295   296   297   298   299   300   301   302   303