Page 302 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 302
Judul UU Ciptaker Solusi Mencari Titik Keseimbangan
Nama Media mediaindonesia.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://mediaindonesia.com/read/detail/353584-
uuciptakersolusimencarititikkeseimbangan
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-10-17 09:54:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Antara memastikan hak pekerja dan dunia
usaha tidak terlalu tertekan agar bisa ekspansi. Ini titik kompromi UU Ciptaker
positive - Ida Fauziah (Menaker) Jadi UU Ciptaker ini juga untuk menjawab fenomena industri
4.0 dan ekonomi digital. Prinsip UU Ciptaker menyasar perlindungan tenaga kerja, kelompok
pekerja yang masih eksis, pencari kerja, dan pekerja pada sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan
menengah)
neutral - Ida Fauziah (Menteri Tenaga Kerja) Artinya ada peningkatan 12 juta pekerja dari 2019
atau 2 juta per tahun. Setiap tahun kita butuh sekitar 2 juta lapangan kerja untuk menyerap
tenaga kerja baru
neutral - Rosan P Roeslani (Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia) Aset
terbesar perusahaan itu manusia atau SDM. Jadi tak mungkin pengusaha ingin melakukan di luar
kepatutan pada aset terbesarnya
neutral - Rosan P Roeslani (Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia) Jika
ditarik ke belakang, itu (faktor terciptanya lapangan kerja) ialah investasi, baik pengusaha
nasional maupun luar. Untuk bisa menarik investasi harus meningkatkan daya saing,
produktivitas, iklim investasi, itu semua ada di Omnibus Law.
neutral - Rosan Roeslani (Ketua Umum Kadin) Pemerintah AS, Eropa, dan Jepang sudah
memerintahkan perusahaan-perusahaan di Tiongkok untuk keluar. Mereka melihatnya ke
negara-negara ASEAN
negative - Djisman Simandjuntak (Ekonom CSIS) UU Ciptaker ini menjanjikan itu, karena tak
hanya mencakup tenaga kerja, tapi juga semua sektor dan tata ruang
negative - Djisman Simandjuntak (Ekonom CSIS) Kedua, kita tidak efisien menggunakan modal
antara lain karena regulasi. Jadi kita butuh kebijakan inovatif. Saya harap UU Ciptaker memang
bisa kita manfaatkan
301