Page 34 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 34

Bonus demografi akan membebani ekonomi, semakin terjebak dalam Middle Income Trap

              Memanfaatkan Bonus Demografi untuk bisa keluar dari Middle Income Trap

              Menciptakan lapangan kerja 2,7 - 3 juta per tahun, karena masih ada lebih 13 juta orang perlu
              kerja  Meningkatkan  produktivitas  Pekerja  (lndonesia=  74,4%,  di  bawah  rata-rata  negara
              ASEAN=  78,2%)  Memberikan  kemudahan  memulai  usaha,  mengembangkan  dan
              memberdayakan UMKM & Koperasi

              Bertujuan untuk penguatan perlindungan tenaga kerja dan kesejahteraan pekerja/ouruh
              Penyusunan  ketentuan  klaster  ketenagakerjaan  memperhatikan  hasil  putusan  Mahkamah
              Konstitusi atas uji materi UU 13/2003 Ketentuan mengenai sanksi ketenagakerjaan dikembalikan
              kepada UU 13/2003.

              Proses  penyusunan  RUU  CK  melibatkan  partisipasi  publik  (Serikat  Pekerja.  Pengusaha).
              Kementerian/Lembaga. Praktisi. Akademisi dan Lembaga lain Rumusan klaster Ketenagakerjaan
              di RUU CK merupakan intisari hasil kajian ahli, pembahasan FGD. dan hasil rembug Tripartit
              (Pemerintah. Pekerja dan Pengusaha) Pembahasan Panja di Baleg lebih dari 60 kali, dilakukan
              terbuka dan disiarkan secara live di TV Parlemen, melibatkan Pemerintah. DPR. RI. DPD RI dan
              Stakeholder terkait Panja di Baleg DPR RI telah melakukan beberapa kali RDPU (Rapat Dengar
              Pendapat Umum) mengundang para Ahli, Praktisi, Akademisi. Organisasi Nasional/Internasional
              untuk masukan RUU CK.

              TKA  hanya  dalam  hubungan  kerja  untuk jabatan  tertentu dan  waktu tertentu  serta  memiliki
              kompetensi sesuai jabatan yang akan duduki.

              Setiap  pemberi  kerja  untuk  TKA.  wajib  memiliki  Pencana  Penggunaan  Tenaga  Kerja  Asing
              (RPTKA) TKA dilarang menduduki jabatan tertentu Pemberi kerja orang perseorangan dilarang
              mempekerjakan TKA.

              Pemberi kerja TKA wajib menunjuk TK WNI mendampingi TKA, untuk alih teknologi dan alih
              keahlian Pemerintah ingin memastikan bahwa pesangon menjadi hak dan diterima oleh pekerja/
              buruh

              Kompensasi PHK menjadi 25 kali, dengan pembagian 19 kali ditanggung Pemberi Kerja dan 6
              kali melalui program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang dikelola oleh Pemerintah melalui
              BPJS Ketenagakerjaan JKP adalah stema baru terkait jaminan sosial ketenagakerjaan, yang. tidak
              mengurangi manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari
              Tua (JHT). dan 3aminan Pensiun (JP) JKP tidak menambah beban bagi pekerja/buruh maupun
              pengusaha. Manfaat Program JKP berupa cash benefit (uang tunai), pelatihan kerja dan akses
              informasi pasar kerja.

              PKWT hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu yang akan selesai

              * dalam waktu tertentu, dan tidak dapat diadakan untuk pekerjaan yang beisifat tetap.

              Apabila PKWT berakhir. pengusaha wajib memberikan uang kompensasi kepada Pekerja sesuai
              masa kerja.  Syarat PKWT tetap mengacu pada UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan dengan
              penyesuaian terhadap perkembangan kebutuhan dunia kerja Tetap mengatur hubungan kerja
              dalam  alih  daya.  Perlindungan  pekerja,  upah  dan  kesejahteraan  menjadi  tanggung  jawab
              perusahaan alih daya
              *  Apabila  terjadi  pengalihan  pekerjaan  dari  perusahaan  alih  daya,  maka  masa  kerja  tetap
              dihitung dan pengalihan perlindungan hak-hak pekerja harus dipersyaratkan dalam perjanjian
              kerja Perusahaan alih daya berbentuk badan hukum dan wajib memenuhi perizinan berusaha

                                                           33
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39