Page 29 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 29

KLASTER KOPERASI-UMKM DALAM UU CK BUKA PELUANG KERJA DAN BERUSAHA

              Sekretaris Dewan Pakar Partai Nasdem, Hayono Isman menyatakan, Undang-undang Cipta Kerja
              (UUCK) bertujuan untuk membuka peluang lapangan kerja yang seluas-luasnya, karena UU ini
              dirancang untuk mempermudah investasi. Dengan investasi yang masuk, maka peluang kerja
              otomatis akan besar. Jadi, anggapan bahwa UU CK ini merugikan pekerja atau buruh justru
              keliru.

              Hayono menyebutkan, melalui regulasi baru Koperasi dan UMKM, lapangan kerja diharapkan
              lebih  terwujud,  apalagi  di  masa  pandemi  Covid-19,  banyak  pekerja  yang  terkena  PHK  dan
              mencari lapangan kerja baru.

              "UMKM dan koperasi dapat menampung mereka. Ini yang kurang dipahami banyak kalangan,
              juga oleh mahasiswa dan perguruan tinggi," ujar Hayono Isman ketika membuka seri ke-3 Focus
              Group  Discussion  (F-GD)  Dewan  Pakar  Nasdem  yangmembahas  Klaster  Koperasi  dan  UMKM
              dalam UUCK di Jakarta.
              Hayono pun mengakui Presiden RI, Joko Wi-dodo adalah Kepala Negara yang sangat menghayati
              kehidupan masyarakat banyak, terutama nelayan, petani, dan perajin.

              Sebenarnya apa yang dipikirkan dan sering diucapkan Presiden mengenai kehidupan rakyat, itu
              mestinya bisa dinaungi dalam koperasi dan UMKM.  "Sayangnya, sampai saat ini koperasi masih
              dianggap pecundang, dan maaf, sering disalaligunakan oleh pihak tertentu untuk mengambil
              keuntungan sendiri, bukan untuk kepentingan bersama.

              Ini  tantangan  bagi  Menteri  Koperasi  dan  UMKM  untuk  menjadikan  koperasi  bukan  sebagai
              kumpulan orang pecundang," ujar Hayono.

              Hayono juga mengungkapkan, pihaknya berharap dengan disahkannya UU CK, yang memuat
              aturan baru mengenai koperasi dan UMKM, maka koperasi bukan lagi menjadi kumpulan orang
              pecundang melainkan mereka yang diber-dayakan menjadi kumpulan orang-orang yang sukses,
              seperti koperasi di negara maju. "Jadi, kita harus mengubah citra atau image koperasi, bukan
              lagi  sebagai  perkumpulan  orang  yang  selama  ini  distigma  selalu  meminta  bantuan  pada
              pemerintah,  tetapi  koperasi  harus  menjadi  perkumpulan  orang-orang  yang  tangguh  untuk
              kemajuan bersama," kata Hayono.
              Dewan Pakar Partai Nasdem menggelar FGD seri ke-3 membedah Klaster Koperasi dan UMKM
              dalam UU CK dengan menampilkan narasumber Deputi Bidang Pembiayaan,  Ke-menkop dan
              UMKM,  Hanung  Harimba  Rachman,  Anggota  Dewan  Pakar  Partai  Nasdem,  Habib  Mohsen
              AlHinduan serta Dubes RI untuk Tanzania Prof. Radan Pardede.

              FGD  seri  ke-3  dipandu oleh  Dr  Rino  Wicaksono  dan  dihadiri,  Ketua  Dewan  Pakar  yang  juga
              Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, Dhinie Tjokro yang baru saja
              selesai sebagai Dubes RI di Ekuador, juga Astari Rasyid eks Dubes Ri di Bulgaria, pakar ahli
              pertahanan Connie Rahakundini dan Rr Tutiek Setia Murbi profes-onal pertanahan dan diiukti 16
              Anggoa Dewan Pakar secara hybrid, di lokasi dan via zoom.

              Sependapat dengan Hayono Isman, Anggota Dewan Pakar Partai Nasdem, Habib Mohsen Al-
              Hinduan mengatakan, Presiden Jokowi punya pikiran dan pandangan yang sangat luas dan jauh
              ke  depan.  Karena  itu  Beliau  memikirkan  bagaimana  kemajuan  ekonomi  rakyat.    "Untuk
              mewujudkan keinginan itu, Presiden memang tidak bisa bekerja sendiri, harus didampingi tim
              yang sejalan,dalam hal ini Menteri Kabinet yang berfikir danbekerja keras mewujudkan itu. Nah,
              dengan adanya UU CIPTAKER ini Menkop-UMKM dapat memajukan koperasi dan UMKM, Mohsen.
              hm/gro


                                                           28
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34