Page 359 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 359

"Contohnya adalah yang mereka memiliki keahlian yang sangat spesifik, yang memang kita tidak
              ada. Seandainya mesin itu rusak misalnya, maka dia akan membutuhkan waktu. Seandainya
              tidak ada orang yang segera memperbaiki. Ini lah satu relaksasi. Setiap pemberi kerja wajib
              memiliki yang namanya rencana penggunaan tenaga kerja asing (RPTKA). Dan pemberi kerja
              perseorangan dilarang memperkerjakan TKA," kata dia.

              Aturan selanjutnya yang menguntungkan buruh dan pekerja, lanjut Anwar, ialah perjanjian kerja
              waktu tertentu (PKWT). PKWT, menurut Anwar, memberikan perlindungan untuk kelangsungan
              bekerja  beserta  haknya  sampai  pekerjaan  selesai.  Di  akhir  PKWT,  pekerja  juga  mendapat
              kompensasi yang sebelumnya tidak ada dalam Undang-undang.

              Selain itu, tambah dia, terkait outsourching atau alih daya juga diatur dengan sedemikian ketat.
              Apabila  terjadi  setiap  pengalihan  temaga  kerja,  maka  masa  kerjanya  harus  dihitung,  dan
              perlindungan hak-hak pekerja harus dipersyaratkan dalam perjanjian kerja.

              "Ini yang sebelumnya tidak ada. Artinya kalau satu perusahaan mempekerjakan orang, biasanya
              mulai dari 0 lagi, di sini tidak. Mereka yang namanya pengusaha alih daya dia harus mengakui
              catatan-catatan  pekerjaan  yang  sudah  dilakukan  pekerja  sebelumnya.  Dan  ini  akan
              diperhitungkan sebagai komponen tentunya besaran gaji," jelas Anwar. (tan/jpnn)























































                                                           358
   354   355   356   357   358   359   360   361   362   363   364