Page 456 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 456
Sementara itu Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi menyampaikan
tentang tingkat produktivitas tenaga kerja Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain
di ASEAN.Menurutnya, implementasi UU Cipta Kerja diharapkan akan terus mendorong
peningkatan produktivitas melalui berbagai pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan. Saat ini
tercatat sekitar 56,6 persen pengangguran terbuka berumur 15 hingga 24 tahun.
BOS BKPM SOAL UU CIPTA KERJA: NEGARA HARUS CIPTAKAN LAPANGAN
PEKERJAAN
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyambut baik
pengesahan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja oleh DPR RI pada tanggal 5 Oktober lalu.
Menurutnya implementasi UU anyar ini akan meningkatkan serapan tenaga kerja, termasuk
kelompok pengangguran yang terus bertambah di tengah pandemi Covid-19.
Dia menjelaskan, saat ini ada sekitar 7 juta, mulai dari Aceh sampai Papua yang sedang mencari
lapangan pekerjaan. Sedangkan angkatan kerja per tahun sekitar 2,9 juta.
Lalu, Kementerian Ketenagakerjaan mencatat ada 3,5 juta tenaga kerja terkena PHK, di sisi lain
KADIN mencatat sekitar 5 juta orang yang terkena PHK. Maka total lapangan pekerjaan yang
perlu disiapkan oleh pemerintah mencapai 15 juta jiwa.
"Untuk memberikan solusi bagi 15 juta pencari pekerjaan ini, maka negara harus menciptakan
lapangan pekerjaan. Namun tidak mungkin seluruhnya akan terserap lewat penerimaan PNS
(Pegawai Negeri Sipil), BUMN (Badan Usaha Milik Negara),TNImaupun Polri. Oleh karena itu
untuk menciptakan lapangan pekerjaan tersebut harus melalui sektor swasta. Instrumen sektor
swasta inilah yang dimaksud dengan investasi, karena investasi ini yang dapat menciptakan
lapangan pekerjaan," ujar Bahlil, Jumat (16/10).
Dia juga meyakinkan kepada para pelajar Indonesia bahwa UU kontroversial itu ini sangat
mendukung dan melindungi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sehingga lulusan
perguruan tinggi tidak hanya memilih menjadi karyawan atau pekerja, namun bisa menjadi
pengusaha untuk membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
"Undang-undang ini menjamin adek-adek setelah lulus kuliah menjadi pengusaha, dengan
kemudahan yang ada pada undang-undang ini. UMK (Usaha Mikro dan Kecil) hanya perlu NIB
(Nomor Induk Berusaha). Semuanya elektronik lewat OSS (Online Single Submission), 3 jam
beres," tegasnya.
Tingkatkan Produktivitas
Sementara itu Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi menyampaikan
tentang tingkat produktivitas tenaga kerja Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain
di ASEAN.
Menurutnya, implementasi UU Cipta Kerja diharapkan akan terus mendorong peningkatan
produktivitas melalui berbagai pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan. Saat ini tercatat sekitar
56,6 persen pengangguran terbuka berumur 15 hingga 24 tahun.
Kemudian, untuk pekerja tidak penuh, kelompok umur 55 tahun ke atas mengisi 29 persen porsi
dalam pekerja paruh waktu dan kelompok umur 25-34 tahun mengisi 26 persen dari seluruh
pekerja setengah penganggur. "Produktivitas angkatan kerja di Indonesia termasuk rendah, kita
masih di bawah Malaysia dan Laos, bahkan di bawah rata-rata negara ASEAN," ungkapnya.
455