Page 471 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 471

berbagai  pelatihan  yang  sesuai  dengan  kebutuhan.  Saat  ini  tercatat  sekitar  56,6  persen
              pengangguran terbuka berumur 15 hingga 24 tahun.


              KEPALA BKPM: UU CIPTA KERJA JAMIN MAHASISWA LULUS KULIAN BISA JADI
              PENGUSAHA

              Kepala  Badan  Koordinasi  Penanaman  Modal  (BKPM)  Bahlil  Lahadalia  menegaskan  bahwa
              Undang-Undang Cipta Kerja (CK) ini dilatarbelakangi kondisi objektif bangsa Indonesia. Tenaga
              kerja  yang  ada  saat  ini  sekitar  7  juta,  mulai  dari  Aceh  sampai  Papua  yang  sedang  mencari
              lapangan pekerjaan. Sedangkan, angkatan kerja per tahun sekitar 2,9 juta. Belum lagi kondisi
              pandemi Covid-19 yang memberikan dampak bagi pekerja.

              Data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan 3,5 juta tenaga kerja terkena PHK, di sisi lain
              Kadin  mencatat  sekitar  5  juta  orang  yang  terkena  PHK.  Dengan  data  demikian,  maka  total
              lapangan pekerjaan yang perlu disiapkan oleh pemerintah sekitar 15 juta. Untuk memberikan
              solusi bagi 15 juta pencari pekerjaan ini, maka negara harus menciptakan lapangan pekerjaan.
              Namun tidak mungkin seluruhnya akan terserap lewat penerimaan PNS (Pegawai Negeri Sipil),
              BUMN (Badan Usaha Milik Negara), TNI maupun Polri.

              "Oleh  karena  itu  timbul  satu  konsep  dasar  bahwa  untuk  menciptakan  lapangan  pekerjaan
              tersebut harus melalui sektor swasta. Instrumen sektor swasta inilah yang dimaksud dengan
              investasi, karena investasi ini yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan," jelas Bahlil, dalam
              rilis BKPM, Jumat (16/10/2020).

              Dalam kesempatan ini, Bahlil juga meyakinkan kepada para pelajar Indonesia bahwa UU CK ini
              sangat mendukung dan melindungi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kepala BKPM
              berharap lulusan perguruan tinggi tidak hanya memilih menjadi karyawan atau pekerja, namun
              bisa menjadi pengusaha untuk membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
              "Minimnya  minat  lulusan  perguruan  tinggi  yang  memilih  menjadi  pengusaha  di  antaranya
              pengurusan perizinan usaha yang berbelit-belit," tegasnya  "Undang-undang ini menjamin adek-
              adek  setelah  lulus  kuliah  menjadi  pengusaha,  dengan  kemudahan  yang  ada  pada  undang-
              undang ini. UMK (Usaha Mikro dan Kecil) hanya perlu NIB (Nomor Induk Berusaha). Semuanya
              elektronik lewat OSS (Online Single Submission), 3 jam beres," tambah KepalaBKPM.

              Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi menyampaikan
              tentang tingkat produktivitas tenaga kerja Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain
              di ASEAN.

              Adanya UU CK diharapkan akan terus mendorong peningkatan produktivitas melalui berbagai
              pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan. Saat ini tercatat sekitar 56,6 persen pengangguran
              terbuka berumur 15 hingga 24 tahun. Untuk pekerja tidak penuh, kelompok umur 55 tahun ke
              atas  mengisi  29  persen  porsi  dalam  pekerja  paruh  waktu  dan  kelompok  umur  25-34  tahun
              mengisi 26 persen dari seluruh pekerja setengah penganggur.

              "Produktivitas angkatan kerja di Indonesia termasuk rendah, kita masih di bawah Malaysia dan
              Laos, bahkan di bawah rata-rata negara ASEAN," ungkap Anwar Sanusi.
              UU CK melindungi 3 posisi ketenagakerjaan. Pertama,masyarakat yang belum bekerja, maka
              pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan melalui investasi. Kedua,masyarakat yang memiliki
              pekerjaan  mempunyai  perlindungan.  Ketiga,  ketika  terjadi  pemutusan  pekerjaan  akan  tetap
              terlindungi.



                                                           470
   466   467   468   469   470   471   472   473   474   475   476