Page 495 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 495

"Bagi pembuat undang-undang sebenarnya idealnya butuh waktu lama untuk membuat metode
              Omnibus karena pemangku kepentingannya banyak," ujarnya.
              Selama ini, kata Bivitri, DPR dan pemerintah mengklaim proses penyusunan dan pembahasan
              UU  Ciptaker  telah  melibatkan  serikat  buruh.  Padahal,  kata  Bivitri,  UU  Cipta  Kerja  tersebut
              mengubah 78 UU dan berhubungan dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya, seperti
              nelayan, masyarakat adat, dan lainnya.

              "Jadi  nelayan,  masyarakat  adat,  bahkan  dua  hari  lalu  saya  juga  bilang  notaris  juga  tidak
              dilibatkan padahal ada pembentukan PT yang sekarang berubah konsepsinya. Jadi begitu banyak
              stakeholder-nya jangan dikecilkan menjadi cuma satu yaitu serikat buruh," ujarnya.

              Dengan banyaknya pemangku kepentingan yang seharusnya dilibatkan, penyusunan UU Ciptaker
              seharusnya tidak dilakukan secara terburu-buru. Apalagi di tengah pandemi COVID-19. "Tidak
              sepatutnya lah dibahas sangat terburu-buru, apalagi di tengah situasi pandemi," tuturnya. (art).





























































                                                           494
   490   491   492   493   494   495   496   497   498   499   500