Page 512 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 512
Judul Merasa dikhianati, KSPI janjikan aksi lanjutan penolakan UU Cipta Kerja
Nama Media kontan.co.id
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://nasional.kontan.co.id/news/merasa-dikhianati-kspi-janjikan-
aksi-lanjutan-penolakan-uu-cipta-kerja
Jurnalis Ratih Waseso
Tanggal 2020-10-16 09:44:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Said Iqbal (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) Buruh menolak omnibus
law UU Cipta Kerja. Dengan demikian tidak mungkin buruh menerima peraturan turunannya.
Apalagi terlibat membahasnya
neutral - Said Iqbal (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) Padahal kami sudah
menyerahkan draft sandingan usulan buruh, tetapi masukan yang kami sampaikan banyak yang
tidak terakomodir
Ringkasan
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menjanjikan pihaknya akan
terus melakukan aksi penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja. Pasalnya, buruh merasa
dikhianati karena sebagian besar usulan buruh tidak diakomodir dalam beleid tersebut.
Karena alasan itu, Siad menegaskan bahwa pihaknya tidak akan terlibat dalam pembahasan
aturan turunan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja. Sikap ini sejalan dengan komitmen kaum
buruh, yang hingga saat ini menolak omnibus law UU Cipta Kerja, khususnya klaster
ketenagakerjaan.
MERASA DIKHIANATI, KSPI JANJIKAN AKSI LANJUTAN PENOLAKAN UU CIPTA
KERJA
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menjanjikan pihaknya akan
terus melakukan aksi penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja. Pasalnya, buruh merasa
dikhianati karena sebagian besar usulan buruh tidak diakomodir dalam beleid tersebut.
Karena alasan itu, Said menegaskan bahwa pihaknya tidak akan terlibat dalam pembahasan
aturan turunan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja. Sikap ini sejalan dengan komitmen kaum
buruh, yang hingga saat ini menolak omnibus law UU Cipta Kerja, khususnya klaster
ketenagakerjaan.
511