Page 507 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 507

"Di antara sebagian kecil yang menyatakan tidak setuju, alasan terbesar adalah bahwaomnibus
              lawmerupakan intervensi asing (75,0 persen), sisanya 18,8 persen tidak setuju dan 6,3 persen
              tidak tahu/tidak jawab," ujar Leonard.

              Alasan lainnya memudahkan tenaga kerja China masuk (68,8 persen setuju/21,9 persen tidak
              setuju/9,4  persen  tidak  tahu  atau  tidak  jawab),  merugikan  pekerja  (59,4  persen/25,0
              persen/15,6 persen), PHK tanpa pesangon (46,9 persen/ 15,6 persen/37,5 persen), dan libur
              Lebaran ditiadakan (37,5 persen/46,9 persen/15,6 persen).

              Naiknya pemberitaan seputaromnibus lawselama sepekan belakangan bisa jadi meningkatkan
              pengetahuan publik.

              "Pemerintah harus bisa menjelaskan secara transparan substansiomnibus lawdan mengapa RUU
              itu sangat dibutuhkan Indonesia," ucap Leonard.

              Survei Indometer dilakukan pada 25 September-5 Oktober 2020 melalui sambungan telepon
              kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak
              2019.

              Margin of errorsebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.























































                                                           506
   502   503   504   505   506   507   508   509   510   511   512