Page 511 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 511

undang-undang, artinya keberadaan UU Cipta Kerja berdampak terhadap 76 undang-undang
              tersebut.
              Kritik  atas  UU  Cipta  Kerja  juga  disampaikan  Perkumpulan  Pengajar  dan  Praktisi  Hukum
              Ketenagakerjaan Indonesia (P3HKI). Ketua P3HKI Asri Wijayanti (Ketua P3HKI) menyatakan DPR
              bersama  pemerintah  harus  mempublikasikan  naskah  akhir  UU  Cipta  Kerja  agar  tidak
              menimbulkan salah tafsir atau salah pendapat.

              "Maka kami mohon agar undang-undang yang telah disetujui DPR segera dapat dipublikasikan
              sehingga tidak muncul konflik sosial. Mengingat sampai saat ini yang beredar di masyarakat baik
              yang kami terima lebih dari satu naskah, semuanya masih RUU dan bukan UU," jelas Asri, Kamis
              (15/10).

              Selanjutnya, Penasihat P3HKI Prof Aloysius Uwiyono juga menyampaikan dalam naskah UU yang
              beredar  di  masyarakat  terdapat  kekurangan  yang  masih  belum  berpihak  pada  pekerja.  Dia
              menjelaskan ketentuan upah minimum yang diatur adalah untuk pekerja yang masa kerjanya
              kurang dari 1 tahun, tapi untuk memaksakan pelaksanaannya kepada pengusaha dalam RUU
              Cipta Kerja tidak ada sanksinya.

              Kemudian,  Aloysius  juga  menyatakan  UU  Cipta  Kerja  juga  tidak  mengatur  jangka  waktu
              Pelaksanaan  Kerja  Waktu  Tertentu  (PKWT).  Ketentuan  terseut  baru  diatur  dalam  Peraturan
              Pemerintah.  Hal  ini  berisiko  pelanggaran  terhadap  ketentuan  PKWT  semakin  tinggi.  "Diatur
              dalam  UU  saja  pengusaha  sudah  melanggar,  apalagi  nanti  diatur  dalam  PP.  Apakah  dapat
              menjamin PKWT dalam UU Cipta Kerja itu akan dipatuhi oleh pengusaha?" kata Aloysius.

              Lalu,  dia  juga  mengkritik  penghapusan  outsourcing  atau  alih  daya  pekerjaan.  Sementara
              outsourcing pekerja  malah  dimuat  dalam  UU  Cipta  Kerja  sekarang.  Menurutnya,  outsourcing
              pekerjaan yang seharusnya dimuat.









































                                                           510
   506   507   508   509   510   511   512   513   514   515   516