Page 77 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 77

KADIN SEBUT UU CIPTA KERJA HADIR AGAR INDONESIA LEBIH KOMPETITIF

              Ketua  Umum  Kamar  Dagang  dan  Industri  alias  Kadin  Indonesia,  Rosan  Perkasa  Roeslani,
              menjelaskan alasan omnibus law atau UU Cipta Kerja perlu dibahas di tengah pandemi Covid-
              19.

              "Kenapa tidak fokus ke Covid-19, kita harus lihat bahwa pembahasan omnibus law ini kan enggak
              satu dua bulan. Ini pembahasan dari Februari dan ini sekarang baru selesai," ujar Rosan dalam
              sebuah webinar, Ahad, 18 Oktober 2020.

              Rosan  mengatakan  banyak  negara  sudah  melakukan  reformasi  struktural.  Ia  mencontohkan
              Malaysia yang memulai sejak 2010 dan Thailand sejak 2015. Ia menilai apabila Indonesia tidak
              juga  melakukan  reformasi  struktural  maka  selepas  pandemi  Covid-19  investor  tetap  tak
              menanamkan modalnya.

              "Kalau Covid-19 berakhir nanti ceritanya akan sama kayak dulu. Mereka investasi ke Vietnam,
              Malaysia, dan Thailand lagi," ujar Rosan.

              Padahal,  lanjut  dia,  di  tengah  pandemi  negara-negara  seperti  Amerika  Serikat,  Eropa,  dan
              Jepang sudah meminta para pengusahanya yang memiliki bisnis di Cina untuk keluar dari sana.

              Berdasarkan data Kadin, setidaknya ada seribu perusahaan dari negeri Abang Sam yang akan
              hijrah dari Cina. Bahkan, Jepang pun, menurut Rosan, menyiapkan insentif sekitar Rp 2 triliun
              bagi perusahaan asal negaranya untuk keluar dari Cina. "Mereka tidak mau rantai pasok global
              terfokus di Cina," kata Rosan.

              Berdasarkan survei berbagai lembaga, negara yang menjadi sasaran relokasi salah satunya Asia
              Tenggara. Karena itu, menurut dia, kalau Indonesia tidak melakukan reformasi struktural maka
              akan ketinggalan lagi.
              Rosan mengatakan keberadaan omnibus law menjadi penting untuk membuat Indonesia lebih
              kompetitif  dibanding  negara  tetangga  dan  ujung-ujungnya  bisa  menarik  investasi  dan
              menciptakan  lapangan  kerja  baru.  "Kadin  selalu  mendukung  pemerintah  untuk  menciptakan
              lapangan kerja," ujarnya.

              Hingga kini, omnibus law masih mendapat penolakan dari berbagai pihak, salah satunya dari
              buruh. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan tidak akan
              terlibat dalam pembahasan aturan turunan UU Cipta Kerja.
              Dia menyampaikan ke depan aksi penolakan omnibus law oleh buruh akan semakin membesar
              dan  bergelombang.  "Buruh  menolak  omnibus  law  UU  Cipta  Kerja.  Dengan  demikian  tidak
              mungkin buruh menerima peraturan turunannya. Apalagi terlibat membahasnya," kata Said Iqbal
              dalam keterangan tertulis, Kamis, 15 Oktober 2020.
              Ke depannya, ada empat langkah yang akan dilakukan buruh dalam menolak UU Cipta Kerja.
              Pertama, akan mempersiapkan aksi lanjutan secara terukur terarah dan konstitusional, baik di
              daerah maupun aksi secara nasional.

              Kedua, mempersiapkan ke Mahkamah Konstitusi untuk uji formil dan uji materiil. Ketiga, meminta
              legislatif review ke DPR dan eksekutif review ke Pemerintah. Keempat, melakukan sosialisasi
              atau kampanye tentang isi dan alasan penolakan omnibus law Cipta Kerja khususnya klaster
              ketenagakerjaan oleh buruh.
              CAESAR AKBAR.




                                                           76
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82