Page 100 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 OKTOBER 2020
P. 100

Ringkasan

              Pemerintah  melalui  Kementerian  Ketenagakerjaan  tengah  menyiapkan  Rancangan  Peraturan
              Pemerintah (RPP) sebagai aturan turunan dari Undang Undang (UU) Cipta Kerja .

              Sekretaris  Jenderal  Kementerian  Ketenagakerjaan,  Anwar  Sanusi  mengatakan,  ada  empat
              rancangan peraturan turunan yang disiapkan pemerintah.



              PEMERINTAH AJAK BURUH DAN PENGUSAHA RANCANG PP TURUNAN UU CIPTA
              KERJA

              Pemerintah  melalui  Kementerian  Ketenagakerjaan  tengah  menyiapkan  Rancangan  Peraturan
              Pemerintah (RPP) sebagai aturan turunan dari Undang Undang (UU) Cipta Kerja .

              Sekretaris  Jenderal  Kementerian  Ketenagakerjaan,  Anwar  Sanusi  mengatakan,  ada  empat
              rancangan peraturan turunan yang disiapkan pemerintah.
              "Pertama mengenai tenaga kerja Asing (TKA). Kedua, hubungan kerja, pemutusan waktu kerja,
              waktu kerja dan waktu istirahat. Ketiga, pengupahan. Keempat, jaminan kehilangan pekerjaan,"
              kata Anwar dalam keterangannya, Senin (19/10/2020).

              Ia  menjelaskan,  keempat  rancangan  peraturan  turunan  UU  Cipta  Kerja  tersebut  sudah
              dikonsolidasikan dengan Kementerian dan Lembaga terkait. Hal itu diperlukan lantaran aturan
              tersebut tidak bisa berdiri sendiri.

              Kemudian,  pihaknya  akan  melakukan  pembahasan  aturan  turunan  ini  dengan  melibatkan
              pengusaha dan buruh. Bahkan, pihaknya juga akan melibatkan universitas untuk memberikan
              masukan atas rancangan peraturan turunan ini.

              "Semua pihak akan dimintai masukan," katanya.

              Lebih  lanjut,  Anwar  mengaku  belum  bisa  menilai  seberapa  cepat  penyelesaian  keempat
              rancangan peraturan turunan UU Cipta Kerja tersebut. Meski begitu dia berharap keempat aturan
              turunan tersebut bisa segera dirampungkan.
              "Belum bisa mengatakan persentase karena proses itu dinamis. Semoga dalam bulan ini atau
              paling lambat 3 bulan selesai," pungkasnya.

              Sebelumnya,  Ketua  Dewan  Departemen  Buruh  Perempuan  Konfederasi  Persatuan  Buruh
              Indonesia (KPBI), Dian Septi, mengecam pengesahan Undang-Undang (UU) Omnibus Law Cipta
              Kerja yang dianggap sangat menekan buruh perempuan.

              Tak  hanya  itu,  Dian  juga  menilai  UU  Cipta  Kerja  bakal  semakin  menciptakan  kemiskinan,
              khususnya di kelompok pekerja wanita yang selama ini jadi pencari nafkah utama keluarga.

              "Undang-Undang  Omnibus  Law  ini  sangat  tidak  ramah  perempuan  dan  melanggengkan
              kemiskinan, melanggengkan kekerasan semata terhadap perempuan," kecam Dian dalam sesi
              teleconference, Senin (19/10/2020).

              Menindaki  protes  ini,  KPBI  pada  Selasa,  20  Oktober  2020  besok  bakal  menggelar  aksi
              demonstrasi menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengeluarkan Peraturan Pengganti
              Undang-Undangan (Perppu) guna mencabut UU Cipta Kerja.

              "Kami  akan  berkumpul  di  Salemba,  mungkin  sekitar  jam  10  pagi  kami  sudah  berangkat
              demonstrasi ke depan istana. Dan kami sekali lagi mengecam represivitas yang dilakukan aparat

                                                           99
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105