Page 95 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 OKTOBER 2020
P. 95

"Kalau ini berkepanjangan, maka akan menahan manfaat dari regulasi ini untuk iklim investasi,"
              kata demikian tulis Moody's dalam laporan pada 8 Oktober 2020.
              Laporan Moody's ini adalah satu dari respon empat lembaga dunia yang disinggung Menteri
              Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN pada har ini, Senin, 19 Oktober
              2020. "Mereka melihat suatu harapan yang yang positif bagi Indonesia untuk terus recover dan
              memperkuat ekonominya," kata Sri Mulyani.

              Di saat yang bersamaan, gelombang protes buruh terhadap Omnibus Law belum berhenti di
              tanah  air.  Bahkan,  mereka  memutuskan  untuk  tidak  menghadiri  undangan  Kementerian
              Ketenagakerjaan hari ini untuk membahas aturan turunan Omnibus Law.

              "Kami  tidak  akan  ikut," kata  juru  bicara  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Kahar
              Cahyono kepada Tempo.

              Lebih  lanjut,  di  bagian  akhir  laporan  ini,  Moody's  juga  menyebutkan  bahwa  reformasi
              ketenagakerjaan  tersebut  bisa  mereduksi  keseluruhan  dampak  positif  yang  muncul.  Sebab,
              reaksi signifikan terjadi terhadap Omnibus Law.

              Menurut mereka, perlawanan dari kelompok politik dan sosial akan lahir ketika Omnibus Law ini
              memberikan perlindungan yang lebih lemah kepada para pekerja. Efeknya akan terjadi pada
              produktivitas pekerja dalam waktu dekat.

              Kedua yaitu Fitch Ratings yang mengatakan bahwa dampak dari Omnibus Law ini butuh waktu
              dan tidak akan segera dirasakan. Efek dari reformasi sejumlah aturan ini akan tergantung pada
              implementasi di lapangan.

              Sebab,  Omnibus  Law  ini  membutuhkan  sejumlah  aturan  turunan  seperti  ketentuan
              ketenagakerjaan. "Sementara, aturan baru ini juga berhadapan dengan protes dari kelompok
              buruh," tulis Fitch dalam laporan pada 14 Oktober 2020.

              Tak  hanya  itu,  Fitch  juga  menyinggung  rencana  Indonesia  menurunkan  pesangon.  Menurut
              mereka, sekalipun turun hingga 40 persen dari sebelumnya, investor asing melihat ini masih
              cukup tinggi dan akan menjadi perhatian mereka.

              Meski demikian, kedua lembaga ini tetap melihat ada dampak positif di Omnibus Law. Sri Mulyani
              mengatakan bahwa Moody's menilai UU ini akan menarik investasi untuk pertumbuhan ekonomi
              jangka panjang.
              Sementara  itu,  Fitch  Rating  menilai  UU  ini  akan  berdampak  positif  terhadap  reformasi
              penyelesaian iklim berusaha. Tapi, Sri Mulyani membenarkan bahwa Fitch memberi penilaian
              soal implementasi dari Omnibus Law.

              "Implementasi UU ini sangat menentukan dampak ke potensi pertumbuhan jangka panjang,"
              demikian Sri Mulyani mengutip laporan dari Fitch.

















                                                           94
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100