Page 97 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 OKTOBER 2020
P. 97

ADA KOMPONEN TELEVISI DAN PULSA DALAM HITUNGAN UPAH MINIMUM 2021

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  menegaskan  penetapan  Upah  Minimum  2021
              mengacu pada perhitungan Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

              Plt. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI &
              Jamsos) Kemnaker Haiyani Rumondang mengatakan, perhitungan upah minimum akan sesuai
              dengan Pasal 43 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.

              PP tersebut mengamanatkan peninjauan Komponen dan Jenis KHL dalam jangka waktu lima
              tahun melalui penetapan Menaker dengan mempertimbangkan rekomendasi Dewan Pengupahan
              Nasional (Depenas).

              "Depenas telah menyelesaikan kajian peninjauan Komponen dan Jenis KHL pada bulan Oktober
              2019 sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (4) Permenaker No. 21 Tahun 2016,"kata Haiyani
              dalam keterangannya, Senin (19/10/2020).

              Lanjutnya, PP Pengupahan juga telah mengamanatkan penggunaan data BPS atau informasi
              harga dari berbagai survei yang dilakukan BPS dalam menghitung nilai KHL hasil peninjauan.
              Untuk selanjutnya perhitungan Nilai KHL akan dilakukan oleh Dewan Pengupahan Daerah guna
              penetapan Upah Minimum tahun 2021.

              Direktur Pengupahan Kemnaker, Dinar Titus Jogaswitani menambahkan, dialog dengan dewan
              pengupahan ini untuk menginformasikan atau mensosialisasikan hasil peninjauan komponen dan
              jenis  KHL  yang  diamanahkan  oleh  PP  Pengupahan,  yakni  setiap  komponen  dan  KHL  harus
              ditinjau kembali.

              "Kenapa setiap 5 tahun sekali? Karena pola konsumsi masyarakat setiap 5 tahun sekali diubah.
              Misalnya apakah kebutuhan beras, gula atau baju tetap sama atau turun 5 tahun lalu dengan
              sekarang," ujarnya.

              Setelah dikaji dewan pengupahan dan direkomendasikan ke Menaker, keluar Permenaker Nomor
              18 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun
              2016 tentang KHL.

              Dari Permenaker tersebut, komponen KHL yang semula terdiri dari 60 jenis, kini berubah menjadi
              64  jenis,  yang  menjadi  acuan  KHL  tahun  2020  dan  dijadikan  sebagai  salah  satu  formula
              penentuan upah di tahun 2021 mendatang.
              "Ada Kebutuhan Hidup Layak yang bertambah, berubah dan ada yang diperbaiki. Di antaranya
              penambahan televisi, pulsa dan lainnya," kata Dinar.

              Dialog Dewan Pengupahan dihadiri Wakil Ketua Depenas, Adi Mahfudz (unsur pengusaha) dan
              Sunardi (unsur serikat pekerja/serikat buruh), serta diikuti 68 peserta dari Dewan Pengupahan
              Provinsi  Seluruh  Indonesia.  Sebanyak  15  peserta  dari  unsur  pemerintah,  18  peserta  unsur
              pengusaha, 31 peserta dari SP/SB, serta 2 peserta dari Akademisi.

              Sebelumnya,  Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  mengatakan,
              buruh  Indonesia  meminta  agar  upah  minimum  tahun  2021  naik.  Dia  menolak  permintaan
              kalangan pengusaha yang meminta agar di tahun depan tidak ada kenaikan upah minimum.

              Menurutnya,  kenaikan  upah  yang  ideal  adalah  sebesar  8  persen.  Hal  ini  didasarkan  pada
              kenaikan upah rata-rata selama 3 tahun terakhir.

              Jika upah minimum tidak naik, kata Said Iqbal, hal ini akan membuat situasi semakin panas.
              Apalagi saat ini para buruh masih memperjuangkan penolakan terhadap UU Cipta Kerja.


                                                           96
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102