Page 72 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 OKTOBER 2020
P. 72

Dikatakan penolakan, DPRD Jabar terkait, dengan telah disahkannya undang-undang Omnibus
              Law Cipta Kerja oleh DPR RI pada 5 Oktober di Jabar telah terjadi aksi unjuk rasa dan penolakkan
              undang-undang tersebut dari seluruh serikat pekerja atau seluruh buruh se-Jabar.

              Achmad  Ru'yat  menyampaikan  bahwa  mencermati  penyampaian  aspirasi  yang  secara
              bergelombang dari serikat buruh dan juga kekuatan mahasiswa, tentu lembaga DPRD sebagai
              suatu repersentasi penyampaian aspirasi publik perlu merepon dan undang-undang Omnibus
              Law Cipta Kerja yang telah ditetapkan oleh DPR RI dan kesepakatan dengan pemerintah pusat
              dari aspirasi yang disampaikan banyak kekuatan yang menyatakan menolak dari buruh.

              Penolakan ini, menurut Achmad Ru'yat, karena beberapa hal dan tentu kita sebagai wakil rakyat
              secara kelembagaan menyampaikan aspirasi ini kepada yang berwenang Ketua DPR RI dan juga
              kepada pemerintah pusat presiden Jokowi. ''Mudah-mudahan aspirasi yang disampaikan secara
              bergelombang bisa menjadi bahan pertimbangan untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut oleh
              pemerintah pusat dan DPRD RI,'' ungkapnya.

              Ru'yat menambahkan, mohon kepada Sekwan agar surat ini disampaikan kepada pemerintah
              pusat.  ''Karena  sepenuhnya  ada  di  pemerintah  pusat,  karena  UU  Omnibus  Law  Cipta  Kerja
              merupakan kesepakatan secara politik DPR RI bersama pemerintah pusat,'' tandas Ru'yat.

              Dua surat yang ditanda tangani Wakil Ketua DPRD Jabar , Achmad Ru'yat tersebut, isinya sama
              tetapi  nomor  suratnya  saja  yang  berbeda.  Untuk  Presiden  RI  bernomor  :  560/6314-
              Setwan/HP/2020 sedangkan untuk Ketua DPR RI nomor : 560/6315-Setwan/HP/2020 tertanggal
              8  Oktober  2020.  Kedua  surat  tersebut  ditembuskan  kepada  Menteri  Tenaga  Kerja  Republik
              Indonesia;  kepada  gubernur  Jabar;  kepada  Pimpinan  Serikat  Pekerja/  Serikat  Buruh  tingkat
              Provinsi Jabar.














































                                                           71
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77