Page 48 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 APRIL 2021
P. 48

"Pemerintah  mewajibkan  teman-teman  dari  perusahaan,  dunia  usaha  swasta  untuk
              membayarkan secara penuh THR untuk karyawannya di Ramadhan tahun ini," kata Sekretaris
              Kementerian  Koordinator  (Sesmenko)  Perekonomian,  Susiwijono  Moegiarso  dalam  Rakornis
              Perhubungan Darat, Kamis (8/4/2021).

              Apa alasan pemerintah bahwa THR wajib dibayar penuh? berikut rinciannya: 1. Pengusaha Sudah
              Dimanjakan Insentif Pada Lebaran tahun lalu, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan
              (Kemnaker) mengizinkan pengusaha mencicil pembayaran THR. Tapi, Susi menegaskan tahun
              ini wajib membayar secara penuh.

              Pria yang juga menjabat Sekretaris Eksekutif II Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan
              Ekonomi  (KPCPEN)  itu  menerangkan,  THR  wajib  dibayar  penuh  karena  pemerintah  semasa
              pandemi sudah memberikan berbagai insentif untuk pengusaha.

              "Kita  sudah  sampaikan  selama  pandemi  berbagai  insentif  sudah  kita  berikan,  mulai  PPnBM
              otomotif, PPN untuk perumahan, relaksasi kredit, penjaminan kredit, kemudian dukungan untuk
              beberapa sektor," papar Susi.

              Alasan lainnya THR harus dibayar penuh di halaman berikutnya.

              2. Bisnis Mulai Bergeliat Lagi Insentif PPnBM ditanggung pemerintah untuk industri otomotif telah
              mendorong  kenaikan  penjualan  mobil  pada  Maret  sebesar  143%  dibandingkan  bulan
              sebelumnya.

              Kemudian  insentif  PPN  ditanggung  pemerintah  untuk  properti  atau  perumahan.  Hal  itu
              mendorong kenaikan  penjualan  pada Maret  sebesar  10%  untuk  segmen  MBR,  20%  segmen
              menengah, dan 10% untuk segmen tinggi.

              3.  Dorong  Daya  Beli  Masyarakat  Kementerian  Koordinator  Perekonomian  memperkirakan
              pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2021 masih negatif 0,5%. Sementara sampai
              akhir tahun targetnya tumbuh 5,3%.

              Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi pada 2021, pemerintah harus mulai tancap gas di
              kuartal  II-2021,  paling  tidak  dapat  menyentuh  pertumbuhan  6,7%.  Salah  satu  yang  mesti
              dilakukan adalah mendorong daya beli masyarakat.

              "Pemerintah ingin memperkuat daya beli masyarakat dengan mempercepat perlindungan sosial,
              bansos-bansos kita gulirkan, dan kita mewajibkan THR dibayar secara penuh," tambahnya.

























                                                           47
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53