Page 57 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 APRIL 2021
P. 57
MENAKER IDA MINTA INDUSTRI KONSTRUKSI TINGKATKAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meminta industri konstruksi agar terus
meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja. Menurutnya, penerapan
K3 di tempat kerja merupakan sesuatu yang prinsip dan tidak boleh ditolerir berbagai
kekurangannya.
"Selalu menerapkan K3 di lokasi kerja itu sangat penting, apalagi sektor bangunan dan konstruksi
ini termasuk sektor yang cukup berisiko dalam proses kerjanya," kata Menaker Ida saat
membuka Munas VII Federasi Serikat Pekerja Bangunan dan Pekerjaan Umum Serikat Pekerja
Seluruh Indonesia (FSP BPU-SPSI) di Jakarta, Kamis (8/4/2021).
Ia menyatakan bahwa kasus kecelakaan kerja setiap tahun terus mengalami penurunan. Hal itu
diketahui berdasarkan data dari Direktorat K3 Kemnaker yang menunjukkan bahwa pada 2019
terjadi 155.327 kecelakaan kerja, dan di 2020 terjadi 153.055 kasus.
Meskipun demikian, kata dia, penurunan yang terjadi sangat tipis, dan pemerintah sama sekali
belum puas dengan penurunan angka tersebut. Oleh karena itu, ia juga akan terus mengingatkan
jajaran pengawas agar tetap memantau dan mensupervisi pelaksanaan K3 di lokasi-lokasi
pembangunan.
Menaker mengatakan, sebagai industri, sektor konstruksi dan pekerjaan umum berada di bawah
naungan Kementerian PUPR, tetapi dalam hal pekerja dan pelaksananya, menjadi tanggung
jawab Kementerian Ketenagakerjaan.
"Oleh karena itu, saya tidak akan rela jika banyak pekerja yang mengalami kecelakaan kerja,
sehingga kemudian menjadi tidak produktif, menjadi difabel, bahkan kehilangan nyawa. Risiko
itu terlalu berat untuk dipikul oleh keluarga-keluarga pekerja ini," terangnya.
Menteri Ida juga mengatakan bahwa konstruksi merupakan sektor andalan Pemerintahan
Presiden Joko Widodo. Konstruksi bukan hanya untuk mempercepat pembangunan ekonomi,
tapi juga ketersediaan akses dan pelayanan masyarakat. Sektor ini juga penting mengingat
begitu banyaknya industri turunannya.
Industri turunan yang dimaksud adalah industri semen, industri pengolahan besi, industri alat
berat, bahkan sampai industri informal, seperti warung makanan, kos-kosan, dan makanan kaki
lima menjadi hidup karena ada proyek-proyek konstruksi.
"Oleh karena itu, teman-teman pekerja semua, bersyukurlah dan tetaplah optimis. Akan banyak
pekerjaan untuk teman-teman semua di sektor ini, sehingga bisa membawa pulang rezeki bagi
keluarga," ucapnya.
Data terbaru dari hasil pendataan dan verifikasi keanggotaan serikat pekerja/serikat buruh yang
dilakukan Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah pekerja yang menjadi anggota serikat pekerja
sebanyak 3,2 juta pekerja. Mereka terbagi dalam 10.748 PUK/Serikat Pekerja, 161 federasi, dan
16 konfederasi. CM (ars).
56