Page 18 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2020
P. 18

peraturan  pelaksanaan  UU  Nomor  12/  2011  tentang  pembentukan  peraturan  perundang-
              undangan.


              PEMBAHASAN UU CIPTAKER SUDAH TRANSPARAN

              Pemerintah menegaskan, pembahasan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang sudah dimulai
              sejak Januari 2020 sudah sangat transparan. Penegasan ini penting untuk menghindari polemik
              berkepanjangan  di  tengah  masyarakat  yang  masih  mempertanyakan  transparansi  proses
              pembahasan  UU  Cipta  Kerja.  Sementara  itu,  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)
              menolak  Permenaker  No.  18/2020  tentang  Perubahan  Atas  Permenaker  No.21/2016  tentang
              Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

              Menurut  Widyaiswara  Utama  Kementerian  Hukum  dan  HAM  Nasrudin,  proses  panjang
              penyusunan RUU Cipta Kerja sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan UU Nomor 12/ 2011
              tentang pembentukan peraturan per Undang - undangan yang telah diubah dengan UU Nomor
              15/  2019  tentang  perubahan  atas  UU  Nomor  12/  2011  tentang  pembentukan  peraturan
              perundang-undangan, dan juga telah sesuai dengan ketentuan Perpres Nomor 87/ 2014 tentang
              peraturan  pelaksanaan  UU  Nomor  12/  2011  tentang  pembentukan  peraturan  perundang-
              undangan.
              Penyusunan  awal  RUU  Cipta  Kerja  dilakukan  dengan  pembahasan  substansi.  Ini  dilakukan
              dengan melibatkan berbagai stakeholder yang pelaksanaannya sudah dilakukan sejak jauh hari
              sebelum RUU Cipta Kerja disampaikan kepada Presiden. Pembahasan tidak hanya dilakukan di
              kalangan  pemerintah  (kementerian/lembaga),  namun  juga  bersama  kalangan  akademisi  dan
              serikat kerja maupun pengusaha dalam bentuk tripartite pembahasan; mengingat substansi dari
              RUU tersebut terkait dengan ketenagakerjaan.

              Proses pembahasan dan penyusunan RUU tersebut dikoordinasikan oleh Kemenko Perekonomian
              yang  pada  27  Januari  2020  melalui  surat  nomor  PH  21/15/  2020  menyampaikan  naskah
              akademik dan RUU Cipta Kerja yang waktu itu disampaikan kepada Presiden sehingga posisi RUU
              berdasarkan  permohonan  itu,  diterbitkanlah  Surat  Presiden  kepada  Pimpinan  DPR  RI  guna
              mengajukan RUU Cipta Kerja. Ini sesuai dengan prosedur yang diatur dalamUUNomor 12/2011
              tentang pembenuikan peraturan perundang-undangan.

              "Jadi  tahapan-tahapan  dalam  pembentukan  peraturan  perundang-undangan  berdasarkan  UU
              tersebut, yaitu mulai dari tahap perencanaan, tahap penyusunan, tahap pembahasan, tahap
              penetapan/ pengesahan, tahap pengundangan dan tahap sosialisasi. Saat ini RUU Cipta Kerja
              sudah sampai kepada tahap keempat, penetapan oleh DPR dan disampaikan kepada Presiden
              untuk disahkan dan diundangkan. Jadi sudah sampai tahap pengesahan oleh Presiden, setelah
              itu baru tahap pengundangan dan tahap sosialisasi," ujarnya di Jakarta, Selasa (20/10).

              Dia mengatakan, RUU Cipta Kerja juga sudah dimasukan dalam Prolegnas oleh DPR dan Program
              Legislasi  Prioritas  tahunan  untuk  tahun  2020.  Pada  tahap  penyusunan,  RUU  ini  juga  sudah
              disusun terlebih dahulu melalui penyusunan naskah akademik atau kajian yang disusun dalam
              naskah akademik.

              Dari naskah akademik itulah disusun pasal demi pasal, sehingga setiap pasalnya sudah disusun
              berdasarkan  kajian.  Dalam  penyusunan  kajian,  terdapat  5  kolom  atau  matrik  yaitu  kolom
              pertama penyusunan UU existing yang akan direvisi, kolom kedua perubahannya, kolom ketiga
              alasan perubahan, kolom keempat dampak dari perubahan dan kolom kelima keterangan atau
              penjelasan.

              Proses selanjurnya setelah kajian adalah pembahasan bersama berbagai stakeholder. Mengingat
              RUU ini mencakup 11 cluster, salah satunya ketenagakerjaan, maka sesuai dengan instruksi
                                                           17
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23