Page 261 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2020
P. 261

Ringkasan

              Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menolak Permenaker Nomor 18 Tahun 2020 yang
              merupakan Perubahan Atas Permenaker Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kebutuhan Hidup Layak
              ( KHL ).

              Sebelumnya, Permenaker Nomor 21 Tahun 2016 telah mencabut Permenakertrans Nomor 13
              Tahun 2012 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak,
              kecuali ketentuan di dalam Pasal 2 dan Lampiran I.



              KSPI: MESKI KHL DITAMBAH, BURUH TETAP MISKIN

              Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menolak Permenaker Nomor 18 Tahun 2020 yang
              merupakan Perubahan Atas Permenaker Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kebutuhan Hidup Layak
              ( KHL ).

              Sebelumnya, Permenaker Nomor 21 Tahun 2016 telah mencabut Permenakertrans Nomor 13
              Tahun 2012 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak,
              kecuali ketentuan di dalam Pasal 2 dan Lampiran I.

              Presiden  KSPI  Said  Iqbal,  mengatakan  Permenaker  yang  baru  memang  menambah  jumlah
              komponen KHL dari 60 jenis menjadi 64 jenis, tetapi secara kuantitas ada beberapa jenis KHL
              yang mengalami penurunan. Dengan kata lain, meskipun item KHL bertambah tetapi buruh tetap
              "miskin".

              "Ini juga masih jauh dari harapan KSPI, yang meminta agar nilai KHL ditingkatkan menjadi 84
              komponen," kata Said Iqbal, di Jakarta, Selasa (20/10/2020).

              Dijelaskan, penambahan item mencakup dipisahkannya komponen kopi dan teh; penambahan
              air  minum  galon;  penambahan  paket  pulsa  dan  internet  dalam  komponen  transportasi  dan
              komunikasi; dan tambahan pengeluaran jaminan sosial sebesar 2 persen.

              "Tetapi  masalahnya,  Permenaker  Nomor  18  tahun  2020  mengurangi  kualitas  KHL  dari
              Permenaker sebelumnya," katanya.

              Said menekankan agar jumlah komponen KHL ditingkatkan menjadi 84 item dengan kualitasnya
              tiap komponen dinaikkan, bukan justru diturunkan. Penambahan 84 item KHL ini sesuai dengan
              hasil survey kebutuhan hidup layak yang dilakukan KSPI bersama Asian Wages Council sejak 5
              tahun yang lalu.

              Demikian KSPI mendesak agar Permenaker Nomor 18 tahun 2020 segera dicabut dan diperbaiki.
              Secara bersamaan, KSPI juga menolak UU Cipta Kerja, khususnya yang menghilangkan upah
              minimum sektoral (UMSK dan UMSP) serta memberlakukan persyaratan untuk penetapan UMK.

              Pelaksana  tugas  (Plt)  Direktur  Jenderal  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Jaminan  Sosial
              Tenaga Kerja (PHI & Jamsos) Kemnaker, Haiyani Rumondang mengatakan, pemerintah tetap
              mendengarkan aspirasi seluruh pihak terkait formulasi dan rekomendasi kebijakan pengupahan
              yang terbaik di masa pandemi Covid-19.

              Pandemi  Covid-19  yang  menyebabkan  perlambatan  ekonomi  hampir  seluruh  sektor,  maka
              perubahan komponen dan jenis Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang telah ditetapkan, dalam
              pelaksanaan  hendaknya  memperhatikan  perlindungan  pekerja/buruh  dan  kelangsungan
              berusaha.



                                                           260
   256   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266