Page 30 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2020
P. 30

pencitraan,  karena  memang  partisipasi  publik  itu  dibutuhkan,"  ucap  Donny  kepada  Tempo,
              kemarin.


              PEMERINTAH KLAIM PENUHI KEPENTINGAN BURUH

              Pemerintah sedang membentuk tim teknis lintas kementerian untuk menyusun 40 draf peraturan
              turunan  Undang-Undang  Cipta  Kerja.  Pemerintah  mengklaim  aturan  turunan  ini  akan
              mengakomodasi kepentingan buruh dan kelompok masyarakat.
              Tenaga  Ahli  Utama  Kantor  Staf  Presiden,  Donny  Gahral  Adian,  mengatakan  pemerintah
              menjamin  akan  mendengarkan  kritik  dan  saran  yang  disampaikan  kelompok  masyarakat
              penentang  omnibus  law  Undang-Undang  Cipta  Kerja.  "Betul-betul  konkret  ini,  bukan  hanya
              pencitraan,  karena  memang  partisipasi  publik  itu  dibutuhkan,"  ucap  Donny  kepada  Tempo,
              kemarin.

              Presiden Joko Widodo sebelumnya meminta bawahannya di tiap kementerian terkait menyiapkan
              35  rancangan  peraturan  pemerintah  dan  5  peraturan  presiden.  Aturan  itu  disiapkan  sebagai
              instruksi teknis untuk menjalankan Undang-Undang Cipta Kerja. Jokowi menargetkan dalam *
              tiga bulan ke depan semua peraturan itu rampung dan siap diimplementasikan.

              Donny menjamin, dalam proses pembahasan dan penyusunan peraturan turunan itu, masyarakat
              sipil,  tak  terkecuali  buruh,  bakal  di  akomodasi.  Menurut  dia,  masyarakat  penerima  manfaat
              undang-undang  berhak  memberikan  sumbangan  saran.  "Spesifiknya,  kalau  terkait  dengan
              kluster  ketenagakerjaan,  pasti  buruh.  Kalau  kluster  lingkungan,  pasti  organisasi  lingkungan,"
              ucap Donny.

              Sebelum melakukan itu, pemerintah bakal menuntaskan pembentukan tim teknis di lintas ke-
              menterian yang akan bekerja menyusun draf peraturan turunan. Tim ini terdiri atas kementerian
              terkait sesuai dengan kebutuhan masing-masing kluster pada omnibus law. Peraturan turunan
              ini  bakal  dibuat  senapas  dengan  prinsip-prinsip  Undang-Undang  Cipta  Kerja.  Setelah  itu,
              rancangan peraturan bakal dibahas bersama berbagai kelompok masyarakat.

              Donny tidak menjawab secara spesifik mengapa pemerintah tidak melibatkan masyarakat sipil
              ketika draf undang-undang itu dibuat. Menurut dia, parlemen sudah mengakomodasi berbagai
              kelompok  masyarakat  ketika  pembahasan  Undang-Undang  Cipta  Kerja  sedang  berlangsung.
              Artinya, dia mengklaim partisipasi publik telah terpenuhi. "Saat ini tinggal memastikan peraturan
              turunan itu bisa mengakomodasi suara publik," kata dia.

              Istana melihat saat ini intensitas demonstrasi yang dilakukan buruh dan mahasiswa juga telah
              berkurang. Apalagi, Donny mendengar, kelompok serikat pekerja bakal melakukan protes melalui
              uji formal dan materi di Mahkamah Konsti'tusi (MK). Meskipun dia menyadari selama ini MK tidak
              pernah memiliki riwayat membatalkan undang-undang yang digugat. "Saya kira bukan undang-
              undangnya yang dibatalkan, tapi pasti hanya pasal tertentu yang dibatalkan," kata dia.

              Menteri  Koordinator  Perekonomian  Airlangga  Hartarto  mengatakan  pemerintah  sedang
              menyiapkan 40 aturan turunan Undang-Undang Cipta Kerja. "Arahan Pak Presiden agar seluruh
              per-pres (peraturan presiden) dan PP (peraturan pemerintah) diselesaikan. Ini terdiri atas 35 PP
              dan 5 perpres," ucap Airlangga.

              Menurut Airlangga, semua peraturan turunan tersebut bakal rampung dalam satu bulan. Namun,
              secara  terpisah,  Donny  mengatakan  Presiden  Jokowi  memberikan  waktu  tiga  bulan  bagi
              bawahannya  untuk  merampungkan  40  peraturan  tersebut.  Ia  mengklaim  undang-undang  ini
              dibuat sebagai upaya memangkas regulasi yang berbelit.


                                                           29
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35