Page 1067 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 1067

Ia menuturkan BLT tersebut merupakan program pelengkap dari sejumlah bantuan pemerintah
              lainnya di tengah pandemi corona (  Covid-19  ).
              "Kenapa  program  ini  hanya  menyasar  ke  peserta  BP  Jamsostek?  Sekali  lagi  ini  melengkapi
              program yang sudah ada. Dan pekerja informal sudah di  -treatment  (dibantu,  red  ) oleh
              pemerintah melalui bansos lainnya," ujarnya saat rapat bersama Komisi IX, Rabu (26/8/2020).

              Ia menjelaskan pemerintah telah menganggarkan dana untuk penanganan  virus corona  dan
              Pemulihan  Ekonomi  Nasional  (PEN)  sebesar  Rp695,2  triliun.  Dari  jumlah  tersebut,  mayoritas
              dialokasikan untuk dana perlindungan sosial senilai Rp203,90 triliun.

              Dana tersebut diberikan dalam berbagai program. Meliputi Program Keluarga Harapan (PKH)
              sebesar Rp37,4 triliun, bantuan sembako Rp43,6 triliun, bantuan sosial (bansos) Jabodetabek
              Rp6,8 triliun, dan bansos non-Jabodetabek Rp32,4 triliun.

              Selain  itu,  pemerintah  juga  memberikan  diskon  listrik  sebesar  Rp6,9  triliun,  program  Kartu
              Prakerja untuk korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Rp20 triliun, dan BLT dana desa Rp31,8
              triliun.

              Melalui  deretan  program  itu,  lanjutnya,  pemerintah  telah  berupaya  menjangkau  seluruh
              masyarakat termasuk pekerja informal yang tidak masuk dalam kepesertaan BP Jamsostek.

              "Jadi desil pendapatan masyarakat 1,2,3,4,5,6, dan seterusnya sudah mendapatkan treatment
              (bantuan,  red  ) dari pemerintah. Lalu, program yang dilakukan pemerintah ini (BLT subsidi gaji,
              red  ) di ujung guna menyempurnakan dari sisi mana yang belum bisa dibantu pemerintah,"
              katanya.

              Sementara  itu,  dana  BLT  pekerja  di  bawah  Rp5  juta  ini  berasal  dari  anggaran  sektoral
              kementerian  dan  lembaga  (K/L)  senilai  Rp106,11  triliun.  Dalam  pos  itu,  terdapat  alokasi
              cadangan perluasan sebesar Rp58,87 triliun. Ia menuturkan dari pos itulah anggaran BLT pekerja
              di bawah Rp5 juta ini berasal.

              "Jadi ini bagian dari program pemerintah yang mengambil alokasi Rp695,2 triliun. Itu dananya
              dari mana? Bukan dari Pak Agus (BP Jamsostek, red), ini dana diambil dari dana PEN," katanya.

              Terlepas dari itu, ia menuturkan kelompok pekerja dengan gaji di bawah Rp5 juta juga berhak
              mendapatkan  bantuan  dari  pemerintah.  Pasalnya,  banyak  dari  mereka  yang  mengalami
              potongan gaji bahkan hingga di atas 50 persen pada masa pandemi.
              "Mereka  itu  kelompok  masyarakat  yang  tidak  berhak  untuk  mendapatkan  bansos  dari
              pemerintah, yang selama ini mohon maaf jangan dikira mereka kecukupan dan survive. Mereka
              juga mengalami masalah yang sama dengan pekerja informal yang selama ini sudah dibantu
              pemerintah," tuturnya mengakhiri.
              Sumber: Antara/CNN/JPNN/Berbagai Sumber  Editor: Hary B Koriun.

















                                                          1066
   1062   1063   1064   1065   1066   1067   1068   1069   1070   1071   1072