Page 189 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 189
Judul Obesitas Regulasi Perlu Penanganan Segera
Nama Media jpnn.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://www.jpnn.com/news/obesitas-regulasi-perlu-penanganan-
segera
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-08-27 21:10:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - None (Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia) Saat ini kita masih menghadapi obesitas
regulasi, dalam catatan saya ada ribuan regulasi terkait investasi dan perizinan memulai usaha.
Jika masalah ini masih terus kita hadapi di tengah kondisi nyaris krisis, hal ini akan membuat
ekonomi kita sulit bergerak dan pulih kembali
positive - None (None) tutur Iva. Kadin juga mengapresiasi upaya pemerintah dan DPR terus
melakukan pembahasan RUU Cipta Kerja yang melibatkan elemen pengusaha dan pekerja
sebagai yang paling terdampak. Menurut Iva, ada harapan besar produk hukum ini bisa
membantu percepatan pemulihan ekonomi Indonesia
Ringkasan
Pandemi corona memukul keras perekonomian seluruh dunia, tak terkecuali di Asia Tenggara.
Di tengah bayang-bayang resesi ekonomi, Indonesia masih menghadapi obesitas regulasi yang
perlu penanganan segera agar investasi bisa masuk menopang pertumbuhan ekonomi. "Saat ini
kita masih menghadapi obesitas regulasi, dalam catatan saya ada ribuan regulasi terkait investasi
dan perizinan memulai usaha. Jika masalah ini masih terus kita hadapi di tengah kondisi nyaris
krisis, hal ini akan membuat ekonomi kita sulit bergerak dan pulih kembali," kata Wakil Ketua
Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Riau Iva Desman dalam diskusi virtual 'RUU Cipta Kerja, Solusi
Pulihkan Ekonomi Indonesia dari Ancaman Resesi'," Kamis (27/8).
'OBESITAS' REGULASI PERLU PENANGANAN SEGERA
JAKARTA - Pandemi corona memukul keras perekonomian seluruh dunia, tak terkecuali di Asia
Tenggara.
Di tengah bayang-bayang resesi ekonomi, Indonesia masih menghadapi obesitas regulasi yang
perlu penanganan segera agar investasi bisa masuk menopang pertumbuhan ekonomi.
188