Page 265 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 265
Di tengah bayang-bayang resesi ekonomi, Indonesia masih menghadapi obesitas regulasi yang
perlu penanganan segera agar investasi bisa masuk menopang pertumbuhan ekonomi.
"Saat ini kita masih menghadapi obesitas regulasi, dalam catatan saya ada ribuan regulasi terkait
investasi dan perizinan memulai usaha. Jika masalah ini masih terus kita hadapi di tengah kondisi
nyaris krisis, hal ini akan membuat ekonomi kita sulit bergerak dan pulih kembali," kata Wakil
Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Riau, Iva Desman dalam diskusi virtual bertajuk "RUU
Cipta Kerja, Solusi Pulihkan Ekonomi Indonesia dari Ancaman Resesi", Kamis (27/8/2020).
Konsumsi dalam negeri dan investasi jadi Namun, menurut Iva, ke depannya investasi harus
bisa diproyeksikan sebagai tumpuan utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Investasi ini mau tidak mau harus jadi poin utama ke depannya. Supaya Indonesia bisa menarik
minat investor, memang perlu payung hukum untuk memangkas regulasi untuk berusaha.
Semangat RUU Cipta Kerja itu kan memang poinnya di sini dan memang diperlukan," kata Iva
menambahkan.
Perumusan RUU Cipta Kerja yang sudah dilakukan sebelum pandemi Covid-19, menurut Iva,
justru lebih relevan lagi untuk segera disahkan menghadapi dampak ekonomi setelah pandemi.
"Kalau pandemi ini bisa berakhir tapi kita tidak siap dengan kendaraan regulasi yang cepat,
proses pemulihan ekonomi bisa sangat lambat. Penanganan pandemi harus bagus, tapi
pembahasan RUU Cipta Kerja juga harus jalan terus," kata Iva.
Kadin juga mengapresiasi upaya pemerintah dan DPR terus melakukan pembahasan RUU Cipta
Kerja yang melibatkan elemen pengusaha dan pekerja sebagai yang paling terdampak.
Menurut Iva, ada harapan besar produk hukum ini bisa membantu percepatan pemulihan
ekonomi Indonesia.
"Saya maklum kalau UU Cipta Kerja nantinya tidak bisa memberikan 100% kebahagiaan ke
semua pihak, namun paling tidak produk hukum ini bisa mempercepat pemulihan ekonomi yang
lebih seimbang bagi semua pihak," tutupnya.
( Tribunpekanbaru.com / Firmauli Sihaloho ).
264