Page 514 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 514

positive - Jokowi (Presiden) Dari bantuan yang sudah ada hari ini kita lengkapi lagi yang namanya
              tambahan subsidi gaji totalnya 15,7 juta pekerja diberikan Rp 2,4 juta. Ini memang diberikan
              kepada para pekerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan



              Ringkasan

              Pemerintah pusat mulai mencairkan bantuan Rp 600 ribu untuk pekerja non-PNS dan BUMN
              bergaji di bawah Rp 5 juta. Penyaluran bantuan tersebut mendapat sorotan dari anggota DPRD
              Jawa Barat.

              "Sebelumnya, kami mengapresiasi program tersebut. Ini adalah bentuk kepedulian pemerintah
              pusat untuk masyarakat. Khususnya para pekerja, yang masih belum terjangkau oleh bantuan-
              bantuan yang telah disalurkan pemerintah," kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Abdul
              Hadi Wijaya kepada  detikcom  , Kamis (27/8/2020).



              BANTUAN RP 600 RIBU CAIR, DPRD JABAR SOROTI NASIB GURU HONORER

              Bandung  -  Pemerintah pusat mulai mencairkan bantuan Rp 600 ribu untuk pekerja non-PNS
              dan BUMN bergaji di bawah Rp 5 juta. Penyaluran bantuan tersebut mendapat sorotan dari
              anggota DPRD Jawa Barat.

              "Sebelumnya, kami mengapresiasi program tersebut. Ini adalah bentuk kepedulian pemerintah
              pusat untuk masyarakat. Khususnya para pekerja, yang masih belum terjangkau oleh bantuan-
              bantuan yang telah disalurkan pemerintah," kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Abdul
              Hadi Wijaya kepada  detikcom  , Kamis (27/8/2020).

              Seperti diketahui, pemerintah pusat menyalurkan bantuan tersebut kepada 15,7 juta pekerja
              yang terdaftar sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK).
              "Hanya saja, yang menjadi persoalan adalah mengapa pemerintah pusat menggunakan data
              yang bersumber dari BPJSTK, padahal, sangat banyak masyarakat pekerja yang belum terdaftar
              sebagai peserta BPJSTK," kata Politikus PKS ini.

              Salah satu segmen pekerja yang vital namun masih belum banyak terdaftar di BPJSTK, adalah
              guru honorer. Baik yang mengajar di sekolah negeri atau swasta.

              "Guru honorer ini ada yang penghasilannya Rp600 ribu atau Rp 400 ribu per bulan. Apalagi yang
              mengajar di madrasah ibtidaiyah dan tsanawiyah bahkan gajinya lebih rendah lagi. Sehingga
              jangankan untuk membayar iuran BPJSTK, untuk kebutuhan sehari-harinya pun masih jauh dari
              kata cukup," ujar Abdul Hadi.

              "Ini kan akan banyak yang tidak mendapat BLT tersebut. Masyarakat klaster terbawah, seperti
              guru honorer tidak akan mendapatkannya. Sisi keadilannya tidak terpenuhi," ujarnya.
              Justru yang lebih pas itu, kata dia, adalah data yang bersumber dari BPJS Kesehatan. "Data di
              BPJS Kesehatan lebih mending. Mencakup hingga lapisan masyarakat terbawah. Itu pun datanya
              tetap harus diverifikasi kembali. Jangan sampai ada yang sudah mendapatkan BLT dari program
              DTKS atau non-DTKS malah mendapat BLT lagi, alias dobel," katanya.
              Dia  berharap  momen  ini  dijadikan  kesempatan  untuk  mengurangi  ego  sektoral  dalam
              perencanaan  dan  pelaksanaan  program  pemerintah,  di  semua  tingkatan  dan  perangkat
              pemerintah.



                                                           513
   509   510   511   512   513   514   515   516   517   518   519