Page 34 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 MEI 2021
P. 34

RATUSAN MANTAN BURUH MASTERINDO TAGIH THR

              Sekitar 500 buruh dari Federasi Serikat Pekerja Tekstil, Sandang dan Kulit (FSP-TSK) Serikat
              Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), yang telah di-PHK oleh perusahaan Masterindo Jaya Abadi,
              berunjuk  rasa di depan perusahaan  garmen  tersebut,  Jalan  Soekarno-Hatta  Nomor  24,  Kota
              Bandung, Kamis (6/5). Mereka menuntut ketegasan pembayaran THR tahun ini.

              Meski  telah  di-PHK,  ratusan  buruh  itu  masih  memiliki  hak  untuk  mendapatkan  THR,  sebab
              pemutusan hubungan kerja itu dilakukan perusahaan 30 hari sebelum hari raya, yakni 29 April
              lalu. "Yang kami tuntut itu adalah kepastian THR. Sebelum PHK, kami kerja 17 hari di bulan
              puasa," ungkap Nopi Susanti, Ketua Serikat FSP TSK SPSI, PT Masterindo, saat ditemui Radar
              Bandung, Kamis (6/5).

              Diketahui, berdasarkan Permenaker Nomor 6 tahun 2016 pasal 7 diatur bahwa bagi karyawan
              tetap yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhitung sejak waktu 30 hari sebelum
              Hari Raya Keagamaan, maka ia tetap berhak mendapat THR. Nopi menjelaskan, secara total ada
              1.142 buruh Masterindo yang di-PHK per 29 April lalu.

              Alasannya,  perusahaan  terdampak  pandemi  dan  akan  menutup  total  operasionalnya.
              Sebelumnya,  terkait  PHK  juga  menjadi  masalah  hingga  ke  meja  hijau  melalui  peradilan  PHI
              (Perselisihan Hubungan Industrial). Nopi melanjutkan, buruh sebetulnya tidak menerima PHK
              tersebut,  namun  yang  dipermasalahkan  adalah  besaran  pesangon  yang  disanggupi  oleh
              perusahaan.  Besaran  pesangon  itu  dinilai  rendah  dan  tidak  sesuai  dengan  aturan
              ketenagakerjaan yang berlaku.

              "Mereka tetap ngotot bayar kompensasi Rp 1 juta per satu tahun masa kerja. Jadi, yang sudah
              30 tahun kerja yang harusnya dapat Rp 120 juta hanya akan mendapatkan Rp 30 juta. Itu yang
              kami  tolak,"  ujar  Nopi. Diketahui,  di  meja  hijau  buruh  menang.  Tututan  mereka  dikabulkan,
              perusahaan katanya diminta membayarkan pesangon sesuai dengan aturan.

              Hingga  kini,  perusahaan  disebut  tengah  naik  banding  ke  Kasasi,  tak  menerima  keputusan
              pengadilan. Hingga kini proses banding masih berposes. "Perusahaan berlasan akan membayar
              THR dengan menunggu sidang banding itu. Padahal THR itu tidak ada hubungannya dengan
              peradilan itu. Karena perkara di pengadilan adalah soal besaran pesangon. Jadi, kami tuntut
              kejelasan soal THR," kata Nopi. "Pesangon, THR, belum dibayarkan. Termasuk hak-hal cuti.

              Karena saat PHK itu muncul sisa hak cuti itu juga harus diperhitungkan. Sisa hak cuti tahunan
              dan cuti hamil," katanya. Pantauan Radar Bandung, aksi sempat menutup akses Jalan Soekarno-
              Hatta. Massa aksi berunjuk rasa secara renggang sebagaimana ketentuan prokes. Mereka juga
              terlihat kompak membawa payung.

              Sekitar  pukul  13.00  WIB  aksi  terpantau  berakhir.  Jalan  Soekarno-  Hatta  yang  sebelumnya
              tertutup  pun  kembali  dibuka.  Aksi  berakhir  dengan  tertib.  "Kami  akan  kawal  terus  soal
              pembayaran  THR  ini.  Kami  harapkan  THR  dapat  dibayarkan.  Ibu-ibu  di  sini  adalah  tulang
              punggung keluarga, yang membutuhkan THR apalagi akan menjelang lebaran," pungkas Nopi.
              (muh/b)

              Foto Caption:

              DEMO: Sekitar 500 buruh dari Federasi Serikat Pekerja Tekstil, Sandang dan Kulit (FSP-TSK)
              Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), yang telah di-PHK oleh perusahaan Masterindo Jaya
              Abadi, berunjuk rasa di depan perusahaan garmen tersebut, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 24,
              Kota Bandung, Kamis (6/5).




                                                           33
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39