Page 58 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 MEI 2021
P. 58

sektor informal. Akibatnya, lonjakan penambahan pengangguran ataupun tingkat pengangguran
              terbuka (TPT) yang diakibatkan oleh gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), biasanya
              tidak berlangsung lama. Hal ini tergambar pada perubahan data pengangguran dan TPT selama
              periode sebelum pandemi Covid-19 hingga setahun berlangsungnya pandemi. Data Badan Pusat
              Statistik yang dirilis pada Rabu (5/5) menyebutkan, akibat pandemi, angka pengangguran pada
              Februari 2020 yang sudah di angka 6,93 juta orang (TPT: 4,94%), melonjak menjadi 9,77 juta
              orang (7,07%) pada Agustus 2020. Namun, enam bulan kemudian, angka itu turun menjadi 8,75
              juta orang (6,26%).


              FLEKSIBILITAS PASAR KERJA UNTUNGKAN KONDISI KETENAGAKERJAAN RI

              Perekonomian  Indonesia  dinilai  sangat  diuntungkan  oleh karakter pasar  kerja yang  fleksibel,
              yaitu pekerja formal yang kehilangan pekerjaan bisa beralih dalam waktu cepat ke pekerjaan
              sektor informal. Akibatnya, lonjakan penambahan pengangguran ataupun tingkat pengangguran
              terbuka (TPT) yang diakibatkan oleh gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), biasanya
              tidak berlangsung lama.

              Hal ini tergambar pada perubahan data pengangguran dan TPT selama periode sebelum pandemi
              Covid-19 hingga setahun berlangsungnya pandemi. Data Badan Pusat Statistik yang dirilis pada
              Rabu (5/5) menyebutkan, akibat pandemi, angka pengangguran pada Februari 2020 yang sudah
              di angka 6,93 juta orang (TPT: 4,94%), melonjak menjadi 9,77 juta orang (7,07%) pada Agustus
              2020. Namun, enam bulan kemudian, angka itu turun menjadi 8,75 juta orang (6,26%).

              "Kita punya fleksibilitas tenaga kerja, pasar kerja kita sangat fleksibel dan menguntungkan bagi
              Indonesia," ujar pengamat ketenagakerjaan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Tadju-din Noer
              Effendi saat dihubungi In vestor Daily pada Kamis (6/5).

              Data BPS juga mengungkapkan, komposisi angkatan kerja per Februari 2021 terdiri atas 131,06
              juta orang penduduk yang bekerja dan 8,75 juta orang pengangguran. Apabila dibandingkan
              Februari 2020 yaitu kondisi sebelum terjadi pandemi Covid-19 di Indonesia, terjadi penurunan
              jumlah angkatan kerja sebanyak 0,41 juta orang.

              Sedangkan  penduduk  bekerja  mengalami  penurunan  sebanyak  2,23  juta  orang  dan
              pengangguran  meningkat  sebanyak  1,82  juta orang.  Sementara  persentase  pekerja  informal
              mengalami  kenaikan  dari  56,64%  pada  Februari  2020  menjadi  59,62% pada  Februari  2021.
              "Menurut saya, hal ini terjadi karena masyarakat kalangan bawah tidak berani menganggur.
              Mereka akan melakukan pekerjaan apapun agar bisa tetap makan," ucap Tadjudin.

              Menurut dia, tingginya pekerja informal ini menurunkan jumlah pengangguran dari sisi statistik,
              namun tidak berdampak baik untuk kesejahteraan.

              Sebab,  pekerja  tersebut  tidak  terikat  pada  perusahaan  sehingga  sangat  rentan  saat  terjadi
              gejolak. Misalnya, saat awal pandemi Covid-19 banyak pekerja sektor informal yang tidak bisa
              bekerja karena adanya kebijakan pembatasan.

              "Walaupun sebenarnya pasar kerja kita sangat fleksibel, tetapi penghasilan di pekerja precariat
              ini hanya cukup untuk kehidupan sehari-hari. Upaya kita bukan hanya bertahan hidup, tetapi
              dalam jangka waktu ke depan kesejahteraan harus meningkat," kata dia.

              Bila dilihat berdasarkan tempat tinggal, data BPS menyebutkan, terjadi kenaikan jumlah TPT di
              perkotaan  dari  6,12%  pada  Februari  2020  menjadi  8%  pada  Februari  2021.  Sedangkan  di
              perdesaan terjadi kenaikan dari 3,49% pada Februari 2020, menjadi 4,11% pada Februari 2021.




                                                           57
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63