Page 11 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 MARET 2021
P. 11

UNREALIZED LOSS WAJAR BAGIAN RISIKO INVESTASI

              Profesor Keuangan dan Investasi, IPMI International Business School, Roy Sembel Dalam siaran
              persnya di Jakarta, kemarin menilai wajar kerugian yang belum nyata (Unrealized loss) pada
              portofolio  saham  BP  Jamsostek  sebagai  risiko  investasi  dan  bisa  kembali  untung  sejalan
              membaiknya  ekonomi  setelah  pandemi  Covid-19,"Unrealized  loss  (UL)  ini  tidak  logis
              dikategorikan sebagai kerugian hasil manipulasi yang berpotensi pidana. Karena lebih pada risiko
              bisnis yang sudah dikalkulasi dengan baik," ujar Roy.

              Fenomena UL kini menjadi momok karena berpotensi menjadi ancaman kriminalisasi sehingga
              sangat  menakutkan  bagi  dunia  investasi  setelah  Kejaksaan  Agung  (Kejagung)  RI  melakukan
              penyidikan terhadap BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek). Beberapa bulan terakhir, masyarakat
              dikagetkan  dengan  tuduhan  kerugian  tidak  wajar,  yang  berpotensi  pidana  pada  UL  pada
              portofolio saham BPJamsostek.

              Menurut  Roy,  kerugian  ini  terkesan  dipaksakan,  seolah  sama  dengan  kerugian  Dalam  kasus
              Jiwasraya yang menghebohkan beberapa waktu sebelumnya. Padahal hasil kajian menunjukkan
              bahwa  proses investasi portofolio  BPJamsostek sudah  prudent  (hati-hati)  dan  sesuai kaidah-
              kaidah investasi. Alokasi aset telah memperhatikan aspek pengelolaan risiko yang relatif baik.
              Secara garis besar, investasi dimulai dengan suategi mengalokasikan dana investasi ke Dalam
              beberapa kelas aset sesuai tujuan investasi, saham, rek sadana, deposito, obligasi dan bahkan
              properti serta penyertaan langsung," katanya. Di Dalam masing-masing kelas aset, dilakukan
              suategi  pemilihan  sekuritas  (securities  selection)  atau  manajer  investasi  yang  cocok  dengan
              tujuan  investasi.  Bahkan,  Dalam  pemilihan  manajer  investasi  relatif  ketat.  Syaratnya  harus
              mempunyai dana kelolaan minimal Rp 1,5 Triliun. Lebih jauh dia memaparkan, data portofolio
              sahamnya diinvestasikan pada saham-saham LQ-45. Itu artinya isi port-folio sahamnya dominan
              terdiri dari saham-saham berkapitalisasi pasar besar dan relatif likuid.

              Tidak perlu diragukan lagi tentang saham-saham LQ-45. Penurunan dan kenaikan harga saham
              sangat tergantung pada perkembangan pasar modal di Indonesia."Kerugian yang terjadi (yang
              belum direalisasikan atau disebut unrealized loss) masih sejalan dengan perkembangan pasar
              saham Indonesia hal itu tercermin dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang
              terdampak krisis pandemi dan resesi ekonomi," ujar dia.

              Bukti menunjukkan, UL-nya naik turun sesuai dengan naik turunnya IHSG. Pada saat IHSG dilevel
              5.979 (31 Desember 2020), kata dia, UL mencapai Rp22,308 triliun, tapi ketika IHSG di level
              6.429 (20 Januari 2021) lalu, UL-nya menurun menjadi Rp 14,417 triliun atau 2,91% dari total
              portofolio Rp495 triliun yang mayoritas disebabkan penurunan kinerja emiten BUMN. Artinya,
              menurut dia, naik turun akan terjadi sesuai dengan pergerakan harga saham. Bani.


















                                                           10
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16