Page 15 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 MARET 2021
P. 15

Kerja (PHK) dan dirumahkan. Pola penciptaan lapangan kerja saat ini diyakini masih berbentuk
              U shape dengan kata lain jumlah penciptaan lapangan kerja belum tumbuh sesuai ekspektasi.
              "Kalau kita melihat dari sisi pasar modal, recovery ekonomi kita itu masih bentuknya V shape,
              tetapi pada saat pembukaan lapangan pekerjaan itu bentuknya U shape. Jadi masih ada jeda
              bagi  sektor  produktif  membuka  kesempatan  untuk  bekerja,"  ucap  Deputi  IV  Kementerian
              Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahudin Dalam seminar bertajuk Penguatan Dukungan
              UMKM  dan  Sektor  Ketenagakerjaan  sebagai  Pengungkit  Pertumbuhan  Ekonomi  2021,  Jumat
              (12/3).

              Badan Pusat Statistik sebelumnya mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (IPT) pada Agustus
              2020 mencapai 7,07%, meningkat 1,84% dibandingkan Agustus 2019. Jumlah pengangguran
              secara nominal pada Agustus 2020 mencapai 9,77 juta orang.

              Bila ditotal ada 29,12 juta orang atau 14,28% penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19.
              Angka ini terdiri dari pengangguran karena Covid-19 sebanyak 2,56 juta orang, Bukan Angkatan
              Kerja (BAK) karena Covid-19 sebanyak 760 ribu orang, sementara tidak bekerja karena Covid-
              19 sebanyak 1,77 juta orang, dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja
              karena Covid-19 sebanyak 24,03 juta orang.

              "Hai ini yang harus kita antisipasi, supaya sektor produktif bisa didorong agar cepat tumbuh
              sehingga mereka bisa membuka peluang lagi untuk masyarakat bisa bekerja," ujarnya.

              Rudy mengatakan, selain mengantisipasi secara paralel, pihaknya juga mengantisipasi tenaga
              kerja terdampak pan-demi melalui stimulus atau bantuan bantuan sosial. Salah satunya dengan
              mengoptimalkan program kartu prakerja. Program yang sudah berjalan di 2020 ini dilanjutkan
              pada  2021  dengan  anggaran  Rp  20  triliun.  Program  ini  ditargetkan  untuk  bisa  dijalankan
              terhadap 5,7 juta sampai 5,9 juta orang. "Sampai dengan hari ini kita sudah membuka sampai
              dengan batch ke-14," imbuh Rudy.

              Melalui  program  kartu prakerja  ini  pemerintah mendorong  tenaga  kerja  untuk  melakukan  re
              skilling dan up skiling. Namun pada saat yang sama pemerintah juga memberikan bantuan sosial.
              Dalam skema program kartu prakerja peserta berhak menerima insentif sebesar Rp 3,55 juta.
              Jumlah tersebut terbagi Dalam Rp 1 juta dari total insentif diberikan kepada penerima Dalam
              bentuk voucher pelatihan.

              Sementara Rp Rp 2,4 juta sisanya digelontorkan secara tunai dan pencairannya dilakukan selama
              empat kali. Kemudian, Rp 150 ribu sisanya diberikan saat peserta sudah mengisi tiga kali survei
              program.  "Sehinga  mereka  yang  terdampak  khususnya  orang-orang  yang  ter-PHK  dan
              dirumahkan atau pelaku usaha mikro yang terdampak bisa mendapatkan bantuan sosial untuk
              mereka menyambung hidup selama pandemi ini," ucap Rudy.

              Sementara  itu  bagi  peserta  kartu  prakerja  yang  berwirausaha,  pemerintah  juga  mendorong
              mereka untuk menjalankan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro. Dengan fasilitas
              tersebut  bisa  menjadi  modal  usaha  awal  untuk berwirausaha.  "Ini  yang  kami  sinambungkan
              sehingga nantinya kita berharap selama sektor tersebut belum recovery, kita bisa menampung
              mereka  menjadi  wirausaha  dengan  memfasilitasi  mereka  dengan  kredit  usaha  rakyat,"  ucap
              Rudy. (ark)










                                                           14
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20