Page 17 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 MARET 2021
P. 17
Judul Ironi Upah Buruh Murah
Nama Media Kompas
Newstrend Aturan Upah Buruh
Halaman/URL Pg9
Jurnalis AGNES THEODORA
Tanggal 2021-03-15 04:10:00
Ukuran 300x151mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 148.500.000
News Value Rp 445.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga, lalu tercebur got. Seperti itu nasib sebagian buruh di masa
pandemi Covid-19. Ada bantuan sosial bagi pekerja yang dikucurkan tahun lalu, ada yang
dihapus pada tahun ini, tetapi ada juga kebijakan dan regulasi yang berpotensi menggerus upah
dan kesejahteraan pekerja. Hasil survei Angkatan Kerja Nasional per Agustus 2020 oleh Badan
Pusat Statistik (BPS), akibat pandemi Covid-19, rata-rata upah buruh turun 5,18 persen menjadi
Rp 2,76 juta per bulan. Pada Agustus 2019, ra-ta-rata upah buruh Rp 2,91 juta per bulan.
IRONI UPAH BURUH MURAH
Ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga, lalu tercebur got. Seperti itu nasib sebagian buruh di masa
pandemi Covid-19. Ada bantuan sosial bagi pekerja yang dikucurkan tahun lalu, ada yang
dihapus pada tahun ini, tetapi ada juga kebijakan dan regulasi yang berpotensi menggerus upah
dan kesejahteraan pekerja.
Hasil survei Angkatan Kerja Nasional per Agustus 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), akibat
pandemi Covid-19, rata-rata upah buruh turun 5,18 persen menjadi Rp 2,76 juta per bulan. Pada
Agustus 2019, ra-ta-rata upah buruh Rp 2,91 juta per bulan.
Upah buruh di tujuh sektor lebih rendah daripada rata-rata nasional. Tujuh sektor itu ialah jasa
pendidikan (Rp 2,67 juta); industri pengolahan/manufaktur (Rp 2,64 juta); pengadaan air,
pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang (Rp 2,45 juta); perdagangan besar dan eceran,
serta reparasi mobil dan sepeda motor (Rp 2,36 juta). Begitu juga penyediaan akomodasi dan
makan-minum (Rp 1,93 juta); pertanian, kehutanan, dan perikanan (Rp 1,91 juta); serta jasa
lainnya (Rp 1,69 juta). Padahal, sektor pertanian, perdagangan, akomodasi dan makanan-
minuman, serta industri pengolahan menyerap banyak tenaga kerja.
Dari survei yang sama, dari 29,12 juta pekerja yang mengalami dampak pandemi, pendapatan
24,03 juta orang berkurang. Tantangan lebih berat dialami buruh perempuan, yang rata-rata
upahnya di bawah rata-rata upah buruh laki-laki dan upah buruh pada umumnya, baik sebelum
maupun setelah pandemi.
16