Page 207 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 MARET 2021
P. 207

negative - Roy Sembel (Juri Investor Awards 2020) Jelas hal ini berbeda, meski tampak
              sama. Banyak perbedaan riil antara kerugian Jiwasraya yang sudah realized loss dengan
              unrealized loss seperti di BP Jamsostek. Hal yang mendasar terjadi, seperti persyaratan
              pemilihan  manager  investasi.  Di  BP Jamsostek  sangat  ketat,  sementara  di  Jiwasraya
              longgar


              neutral - Roy Sembel (Juri Investor Awards 2020) Jadi, kerugian portofolio saham BP
              Jamsotek masih di atas kertas yang wajar sebagai risiko investasi, dan bisa kembali
              untung sejalan dengan membaiknya ekonomi setelah Pandemi Covid-19. Unrealized loss
              ini tidak logis dikategorikan sebagai kerugian hasil manipulasi yang berpotensi pidana.
              Lebih pada risiko bisnis yang sudah dikalkulasi dengan baik



              Ringkasan


              Unrealized loss pada portfolio investasi saham BPJS Ketenagakerjaan (BPJS TK) berbeda
              dengan kasus kerugian Jiwasraya. Unrealized loss BPJS TK adalah wajar sebagai risiko
              wajar dari investasi saham di pasar modal, dan bisa kembali untung saat pasar kembali
              ke level sebelum pandemi Covid-19.




              KASUS PENYIDIKAN SAHAM BP JAMSOSTEK, EKONOM: UNREALIZED LOSS
              BAGIAN RISIKO INVESTASI WAJAR

              Kasus Penyidikan Saham BP Jamsostek, Ekonom: Unrealized Loss Bagian Risiko Investasi
              Wajar Hatim Varabi Jum'at, 12 Maret 2021 - 15:56 WIB loading.


              Kantor Pusat BP Jamsostek. Foto/Ilustrasi JAKARTA -Fenomena Unrealized Loss (UL) kini
              menjadi  momok  yang  menakutkan  karena  berpotensi  menjadi  ancaman  kriminalisasi
              sehingga sangat mengkhawatirkan bagi dunia investasi.

              Hal  ini  muncul  setelah  Kejaksaan  Agung  (Kejagung)  melakukan  penyidikan  terhadap
              BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek). Beberapa bulan terakhir, masyarakat dikagetkan
              dengan tuduhan kerugian tidak wajar yang berpotensi pidana pada UL portofolio saham
              BP Jamsostek.


              "Kerugian ini, terkesan dipaksakan, seolah sama dengan kerugian dalam kasus Jiwasraya
              yang menghebohkan beberapa waktu sebelumnya. Padahal, hasil kajian menunjukkan
              bahwa proses investasi portofolio BP Jamsostek sudah prudent dan sesuai kaidah-kaidah
              investasi.

              Alokasi aset telah memperhatikan aspek pengelolaan resiko yang relatif baik. Secara
              garis besar, investasi dimulai dengan strategi mengalokasikan dana investasi ke dalam
              beberapa kelas aset sesuai tujuan investasi, saham, reksadana, deposito, obligasi dan



                                                           206
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212