Page 154 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 DESEMBER 2020
P. 154

MENAKER IDA BAKAL LUNCURKAN UNIT LAYANAN DISABILITAS BIDANG
              KETENAGAKERJAAN
              , JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah bakal meluncurkan Unit Layanan Disabilitas
              Bidang Ketenagakerjaan pada Selasa, 15 Desember 2020 besok.

              Peluncuran tersebut sebagai wujud implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2020
              tentang Unit Layanan Disabilitas Bidang Ketenagakerjaan.

              "Isyaallah nanti Bu Menteri Ida Fauziyah yang meluncurkan," kata Plt Direktur PTKDN Kemnaker,
              Nora Kartika dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (14/12/2020).

              Menurut Nora, pengesahan PP Nomor 60 tahun 2020 sebagai peraturan pelaksana atas amanah
              Pasal  55,  Undang-Undang  Nomor  8  Tahun  2016  tentang  Penyandang  Disabilitas,  membuat
              semua pihak berharap ULD bidang Ketenagakerjaan memberi bentuk dan wahana baru layanan
              untuk pemenuhan hak atas pekerjaan bagi penyandang disabilitas.

              "ULD bidang Ketenagakerjaan merupakan unit layanan yang wajib dilaksanakan oleh dinas yang
              menyelenggarakan  urusan  pemerintahan  daerah  di  bidang  ketenagakerjaan  di  provinsi  dan
              kabupaten/kota, melalui penguatan tugas dan fungsi ketenagakerjaan," kata Nora.

              Nora  mengatakan,  Kemnaker  telah  menindaklanjuti  PP  Nomor  60  Tahun  2020  ke  dalam
              Permenaker Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Unit Layanan Disabilitas
              Bidang Ketenagakerjaan, yang ditetapkan pada 30 November 2020 dan diundangkan pada 3
              Desember  2020.  Hal  ini  menjadi  acuan  atau  pedoman  bagi  penyelenggaran  ULD  bidang
              Ketenagakerjaan di provinsi dan kabupaten/kota.

              "Saat ini arah kebijakan ketenagakerjaan bagi penyandang disabilitas di Indonesia dilakukan
              secara inklusif. Artinya, siapa saja dan apapun kondisinya berhak mendapatkan pekerjaan yang
              layak," ucapnya.

              Selain  meluncurkan  ULD  bidang  Ketenagakerjaan,  Menaker  Ida  juga  akan  memberikan
              penghargaan  kepada  enam  perusahaan  yang  mempekerjakan  penyandang  disabilitas.
              Penghargaan  itu  sebagai  wujud  apresiasi  negara  dalam  mendorong  pengarusutamaan
              pemenuhan hak pekerjaan bagi tenaga kerja penyandang disabilitas di dalam hubungan kerja.

              Menurutnya,  menjadi  perusahaan  inklusi  merupakan  tuntutan  global  saat  ini.  Untuk  itu,
              perusahaan  perlu  membangun  hubungan  ketenagakerjaan  di  dalam  perusahaan  tanpa
              diskriminasi.

              "Setiap orang memiliki akses dan kesempatan dalam pengembangan karir dan manfaat yang
              sama dari setiap kebijakan ketenagakerjaan yang dibuat pada perusahaan tersebut," ujarnya.

              Lebih lanjut, dia mengatakan, menjadi perusahaan inklusi juga sejatinya tidak harus mengubah
              seluruh kebijakan dan fasilitas perusahaan, serta tidak memerlukan biaya yang besar, namun
              dengan  ada  komitmen  yang  tinggi,  disertai  pemahaman  akan  kesetaraan,  sejumlah  langkah
              sederhana dapat dilakukan.

              "Misalnya akses yang memudahkan mereka untuk melakukan aktivitas, tersedianya lahan parkir
              khusus, atau sejumlah panduan sederhana lain manakala terjadi bencana," ucapnya.

              Berdasarkan data Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan dan data Dinas yang Membidangi
              Ketenagakerjaan  Provinsi  dan  Kabupaten/Kota  per  Januari  2020,  tercatat  perusahaan  yang
              mempekerjakan penyandang disabilitas sebanyak 546 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja
              disabilitas sebanyak 4.508 orang dari total tenaga kerja yang bekerja sebesar 538.518 orang.



                                                           153
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159