Page 175 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2020
P. 175

Disebutkan, penyaluran  bantuan Rp 600.000  selama empat bulan ini dilakukan secara bertahap.
              Dana dari pemerintah sebagai salah satu program Penyelamatan Ekonomi Nasional (PEN) ini
              dikirimkan secara langsung ke nomor rekening penerima. Penerima manfaat haruslah karyawan
              swasta dan pegawai honorer non-ASN bergaji di bawah Rp 5 juta yang terdaftar sebagai peserta
              aktif  BPJS Ketenagakerjaan  .

              Bagaimana bila peserta memenuhi syarat namun tidak mendapat?  Menurut Kepala Biro Humas
              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Soes Hindarno, peserta tersebut dapat melaporkan
              kepada pihak  BPJS Ketenagakerjaan  .

              "Apabila  ada peserta program  yang  tidak  memperoleh  haknya  padahal  memiliki  kepesertaan
              BPJS Ketenagakerjaan, langsung dapat mengadukan ke BPJS Ketenagakerjaan," kata Soes saat
              dihubungi  Kompas.com  , Jumat (28/8/2020) siang.

              Hal tersebut dikarenakan data valid penerima manfaat ada di BPJS Ketenagakerjaan.

              "Tapi dalam rangka negara hadir, di Kemnaker menyediakan posko pengaduan, melalui Sisnaker
              (Sistem Informasi Ketenagakerjaan) di dalamnya ada pusat bantuan," ujar dia.

              Pusat bantuan ini dapat diakses masyarakat melalui laman kemnaker.go.id.

              Dihubungi  secara  terpisah,  Direktur  Deputi  Hubungan  Masyarakat  dan  Antar  Lembaga  BPJS
              Ketenagakerjaan Irvansyah Uton Banja menyampaikan karyawan atau pegawai honorer yang
              memenuhi syarat itu dapat mengonfirmasi kepada perusahaan masing-masing.
              "Peserta dapat menanyakan langsung kepada pihak perusahaan atau pemberi kerja, apakah
              telah menyampaikan nomor rekeningnya kepada BP JAMSOSTEK (BPJS Ketenagakerjaan)," ujar
              Utoh, Sabtu (29/8/2020).

              Ia pun mengimbau perusahaan untuk memberikan data pegawainya dengan benar.

              "Kami tidak henti-hentinya mengimbau kepada perusahaan untuk menyerahkan data terkini para
              pekerja yang mencakup nomor rekening aktif atas nama pekerja. Begitu pula dengan nomor
              rekening  yang  tidak  valid,  kami  kembalikan  kepada  perusahaan  untuk  dikonfirmasi  kembali
              kepada pekerjanya dan akan kami lakukan validasi ulang," kata Direktur Utama BPJAMSOSTEK
              Agus Susanto dalam keterangan tertulis 27 Agustus 2020.

              Data pekerja yang disetorkan pihak perusahaan atau tempat pegawai bekerja akan dilakukan
              validasi secara berlapis oleh BPJS Ketenagakerjaan.

              Setelah lolos validasi, data diberikan ke Kemnaker untuk dicek kelengkapan data sesuai syarat
              dan kriteria yang ada dalam Permenaker Nomor 14 Tahun 2020.

              Proses penyaluran bantuan subsidi upah dilaksanakan melalui bank penyalur yang terhimpun
              dalam HIMBARA (Himpunan Bank Milik Negara) terdiri dari Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI,
              dan Bank BTN, di mana akan ditransfer langsung ke masing-masing rekening pekerja/buruh.
              Penyaluran bantuan subsidi upah ini diberikan kepada pekerja sebesar Rp 600.000 per bulan
              selama empat bulan dengan total sebesar Rp 2,4 juta.

              Dana dicairkan dalam dua tahap, pencairan masing-masing sebesar Rp 1,2 juta  Pemerintah
              menargetkan penerima manfaat bantuan ini sebanyak 15,7 juta orang.

              Syarat  Pemerintah memberikan syarat bagi penerima bantuan yang tertuang dalam Permenaker
              Nomor 14 Tahun 2020, meliputi:.



                                                           174
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180