Page 18 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2020
P. 18
Judul Kepentingan Investor vs Perlindungan Buruh
Nama Media Ekonomi Neraca
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL Pg2
Jurnalis Tajuk
Tanggal 2020-08-31 05:54:00
Ukuran 229x61mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 4.580.000
News Value Rp 13.740.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
Ringkasan
Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja yang saat ini draftnya digodok di DPR memicu keberatan
dari para buruh di Indonesia. Padahal, Omnibus law Ciptaker ini disusun karena pemerintah
mengalami kesulitan untuk memperbaiki iklim investasi di dalam negeri.
Masalah utama yang muncul dari iklim investasi yang tidak kunjung membaik adalah dari aspek
regulasi investasi. Banyaknya peraturan perundang-undangan yang tumpang tindih pada lintas
sektoral maupun antara pemerintah pusat dan daerah sudah sejak lama dikeluhkan oleh
pengusaha. Izin investasi dengan satu pintu (one stop Service) hanya diterapkan pada daerah
tertentu, dan bukan menjadi standar operasional perizinan investasi secara nasional.
KEPENTINGAN INVESTOR VS PERLINDUNGAN BURUH
Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja yang saat ini draftnya digodok di DPR memicu keberatan
dari para buruh di Indonesia. Padahal, Omnibus law Ciptaker ini disusun karena pemerintah
mengalami kesulitan untuk memperbaiki iklim investasi di dalam negeri.
Masalah utama yang muncul dari iklim investasi yang tidak kunjung membaik adalah dari aspek
regulasi investasi. Banyaknya peraturan perundang-undangan yang tumpang tindih pada lintas
sektoral maupun antara pemerintah pusat dan daerah sudah sejak lama dikeluhkan oleh
pengusaha. Izin investasi dengan satu pintu (one stop Service) hanya diterapkan pada daerah
tertentu, dan bukan menjadi standar operasional perizinan investasi secara nasional.
Kondisi aktual saat ini terkait dengan iklim investasi Indonesia menunjukkan masih banyak aspek
yang perlu diperbaiki.
Indonesia menempati peringkat 73 untuk kemudahan berusaha (ease of doing business) versi
Bank Dunia. Peringkat ini berada di bawah negara-negara dengan skala perekonomian yang
lebih kecil dibandingkan Indonesia, yaitu Jamaika (71), Vietnam (70), Uzbekistan (69) dan Oman
yang menempati peringkat 68.
17