Page 269 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2020
P. 269
Judul Menaker: Pendalaman Substansi RUU Ciptaker Terus Dilakukan
Nama Media republika.co.id
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://republika.co.id/berita/qfspoh456/menaker-pendalaman-
substansi-ruu-ciptaker-terus-dilakukan
Jurnalis Gilang Akbar Prambadi
Tanggal 2020-08-29 05:41:05
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menegaskan bahwa pembahasan Rancangan Undang-
Undang (RUU) Cipta Kerja sangat terbuka dan melibatkan seluruh pihak banyak. Adapun
beberapa pihak dilibatkan di antaranya para pekerja buruh, pengusaha, dan praktisi dari
akademisi dari berbagai keilmuan.
MENAKER: PENDALAMAN SUBSTANSI RUU CIPTAKER TERUS DILAKUKAN
JAKARTA -- Menteri Ketenagakerjaan HJ. Ida Fauziyah, M.SI menyebut pemerintah sangat
terbuka atas berbagai masukan konstruktif terkait Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta
Tenaga Kerja. Hal itu disampaikan Menaker saat menjadi pembicara utama dalam Webinar
bertema 'Peluang dan Tantangan RUU Cipta Kerja' yang diselenggarakan Injabar dan Universitas
Padjajaran, Jumat (28/8).
"Proses panjang pembentukan RUU Cipta Kerja khususnya klaster ketenagakerjaan telah dilalui.
Kami mulai kembali, kami review kembali dengan melibatkan partisipasi stakeholder , utamanya
unsur pekerja, pengusaha juga unsur praktisi dan akademisi dari berbagai dimensi keilmuan,"
klaim Ida.
Dia mengatakan, meski RUU Cipta Kerja telah diserahkan dan tengah dibahas di DPR, Kemenaker
bersama serikat pekerja dan pengusaha terus melakukan pendalaman atas subtansi
ketenagakerjaan dalam RUU Cipta Kerja.
"Pemerintah sangat terbuka atas berbagai masukan konstruktif, proses dilakukan secara
transparan dan demokratis, serta mengedepankan kepentingan nasional," kata dia.
Dalam pemaparannya, Menaker mengeklaim, RUU Cipta Kerja adalah bagian dari ikhtiar yang
diambil pemerintah guna mewujudkan visi Indonesia menjadi negara yang maju dan sejahtera.
Pemerintah, menurut dia, melihat sejumlah peluang dan tantangan yang dihadapi Indonesia saat
ini. Antara lain, pertumbuhan ekonomi yang masih rendah, angka pengangguran yang masih
268