Page 496 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2020
P. 496
"Memang benar masih ada pasal-pasal yang perlu dikritisi, tetapi bukan alasan untuk menolak
RUU itu secara keseluruhan," kata Iqbal dalam keterangan tertulis, Jumat.
Menurut dia, RUU Cipta Kerja yang dihadirkan sebelum masa pandemi, salah satu tujuannya
untuk mengatasi masalah pengangguran yang ketika itu mencapai 7 juta jiwa. Saat ini karena
pandemi, angkatan kerja yang menganggur karena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) semakin
banyak, bahkan bisa belasan juta.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi menurun hingga mengalami kontraksi. Karena itulah, Iqbal
menegaskan bahwa upaya pemerintah untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan
memperbaiki ekonomi Indonesia melalui RUU Cipta Kerja perlu diapresiasi dan didukung.
"RUU Cipta Kerja akan mendorong penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi dengan
cara meningkatkan efisiensi pertumbuhan investasi dan mendukung produktivitas Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM)," kata Iqbal.
Ini dilakukan dengan memangkas regulasi yang berbelit-belit, memperbaiki iklim investasi dan
usaha, memberikan akses permodalan yang mudah pada UMKM dan dukungan lain pada sektor
UMKM agar semakin produktif. "Itu upaya penting yang perlu kita dukung," katanya.
Sejumlah perajin menyelesaikan pembuatan batik di industri rumahan di Rusun Marunda,
Jakarta, Selasa (14/7/2020).FOTO/M Risyal Hidayat/hp.
Dukungan terhadap UMKM perlu dilakukan karena, menurut Iqbal, UMKM bergerak dalam sektor
riil yang ada di masyarakat, yang bisa menjadi penopang ekonomi warga di tengah aktivitas
ekspor-impor industri besar yang mandeg gara-gara faktor permintaan luar negeri yang
menurun.
"Jika didukung oleh regulasi seperti RUU Cipta Kerja, UMKM bisa meningkatkan produktivitasnya
dan berkontribusi lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja," kata
Iqbal.
Direktur Eksekutif LSAF ini menjelaskan, peningkatan investasi sangat dibutuhkan dalam
penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam teori ekonomi, investasi itu salah satu elemen dalam pertumbuhan pada Produk Domestik
Bruto (PDB) selain elemen konsumsi dalam negeri, belanja pemerintah dan jumlah total ekspor
dikurangi impor.
"Semakin tinggi jumlah investasi maka efeknya pada PDB semakin besar. Begitu pun sebaliknya.
Tapi indeks daya saing global Indonesia tidak menggembirakan, kalah bersaing dengan negara-
negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam dan Singapura," kata Iqbal.
Menurut Iqbal, RUU Cipta Kerja hadir sebagai instrumen untuk memperbaiki regulasi terkait
investasi yang ada sekarang.
Melalui penyederhanaan regulasi investasi, RUU Cipta Kerja akan membuat para investor lebih
tertarik untuk menanamkan modal mereka di Indonesia, khususnya di sektor-sektor riil dan padat
karya, yang akan berdampak pada bergairahnya aktivitas-aktivitas ekonomi dan terciptanya lebih
banyak lapangan kerja baru.
.
495