Page 519 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2020
P. 519

"Kita lakukan lagi penyisiran validasi secara berlapis, yaitu satu orang hanya punya satu rekening.
              Rekening banknya harus sama dengan nama pekerja yang terdafrar di BPJS Ketenagakerjaan.
              Setelah kita sisir kita dapatkan 10,8 juta," ucap Agus.

              Data pemerintah mesti siap Anggota Komisi IX DPR, Saleh Daulay mempertanyakan alasan  BPJS
              Ketenagakerjaan  mencicil data pekerja calon penerima BSU ke Kementerian Ketenagakerjaan.

              Ia menduga, pemerintah tidak memiliki kesiapan data untuk menyalurkan BSU yang dianggarkan
              senilai Rp 37,87 triliun.

              "Ini jangan-jangan enggak siap juga pendataannya, uangnya ada tapi pemerintah enggak siap
              datanya. Bagaimana coba?" ujar dia.

              Menurut  Saleh,  semestinya  BPJS  Ketenagakerjaan    tidak  membutuhkan  waktu  lama  untuk
              memverifikasi data tersebut.
              "Kenapa data mesti dicicil seperti ini? Kalau pendataan di  BPJS Ketenagakerjaan  itu benar, rapi,
              tertib kan enggak mesti lama-lama. Memang ada verifikasi, tapi engak mesti lama-lama," tutur
              dia.

              Ia khawatir, persoalan penyaluran insentif untuk tenaga kesehatan yang menangani Covid-19
              terulang lagi. Saleh mengatakan, penyaluran insentif untuk tenaga kesehatan akhirnya mesti
              diperpanjang karena pemerintah sendiri tidak siap.

              "Insentif nakes sampai hari ini kan belum selesai maka diperpanjang pemeberian bantuan sampai
              bulan  Desember,  mestinya  selesai  paling  lama  Agustus  ini.  Tapi  karena  enggak  selesai
              diperpanjang sampai akhir Desember. Kenapa? Karena enggak siap pemerintah," ucap Saleh.

              Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Luncurkan Bantuan Upah Pekerja
              Hari Ini, Langsung Ditransfer ke Rekening!.






































                                                           518
   514   515   516   517   518   519   520   521   522   523   524