Page 115 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 FEBRUARI 2021
P. 115

Ida  mengemukakan  bahwa  tingkat  partisipasi  angkatan  kerja  penyandang  disabilitas  masih
              rendah antara lain karena lapangan kerja yang tersedia bagi mereka juga masih terbatas.
              Selain itu, Ida mengatakan, diskriminasi dan stigmatisasi terhadap penyandang disabilitas masih
              terjadi di dunia kerja dan kondisi yang demikian menjadi kendala bagi penyandang disabilitas
              untuk masuk ke pasar kerja.

              Menaker  mendorong  para  pelaku  usaha  memenuhi  kewajiban  untuk  memperkerjakan
              penyandang disabilitas sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 2016
              tentang Penyandang Disabilitas, yaitu sebanyak dua persen dari total pekerja untuk pemerintah,
              badan usaha milik daerah, dan badan usaha milik negara serta sebanyak satu persen dari total
              pekerja untuk perusahaan swasta.

              "Perusahaan saat ini harus dapat menjadi perusahaan inklusi, artinya perusahaan membangun
              hubungan ketenagakerjaan di dalam perusahaan tanpa diskriminasi," katanya.

              Dia  juga  mengemukakan  bahwa  peningkatan  pemanfaatan  teknologi  pada  masa  pandemi
              COVID-19  telah  membuka  lebih  banyak  kesempatan  kerja  dan  penyandang  disabilitas  bisa
              memanfaatkan peluang tersebut.

              Menparekraf ingin ada kebijakan khusus bagi difabel di sektor pariwisata-ekonomi kreatif .




















































                                                           114
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120